Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta International Literary Festival (JILF) baru saja selesai digelar pada Ahad, 1 Desember 2024. Acara yang berlangsung sejak Rabu, 27 November 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta ini menimbulkan kontroversi karena mendapat dukungan dari Frankfurt Book Fair atau Frankfurter Buchmesse, pendukung genosida Israel.
JILF tahun ini berkolaborasi dengan Jakarta Content Week (JakTent), dengan penulis asal Jepang Hiromi Kawakami hadir sebagai pembuka festival. Keterlibatan Frankfurt Book Fair sebagai salah satu sponsor baru disadari setelah konferensi pers JILF 2024 menghadirkan Vice President Business Development Frankfurt Book Fair, Claudia Kaiser.
Hal tersebut kemudian ramai dibicarakan dan menjadi perdebatan di media sosial. Sebenarnya pencantuman logo Frankfurt Book Fair (FBF) sebagai salah satu pendukung gelaran JILF 2024 sudah tercantum dalam berbagai poster sejak Agustus lalu. Selain Frankfurt Book Fair, acara JILF x JakTent 2024 juga didukung oleh Dewan Kesenian Jakarta dan Jakpro.
JILF x JakTent 2024: Tidak Ada Intervensi dari Frankfurt Book Fair
Setelah dikritik berbagai pihak, panitia JILF dan JakTent 2024 mengeluarkan pernyataan resmi pada Jumat, 29 November 2024 yang diunggah di Instagram mereka. Dalam pernyataan tertulis sebanyak lima paragraf tersebut, JILF mengklarifikasi soal dukungan dan keterlibatan Frankfurt Book Fair dalam acara tahun ini. Menurut panitia, keberadaan logo Frankfurt Book Fair dalam agenda JILF x JakTent 2024 karena adanya kerja sama yang sudah terjalin antara JakTent dengan FBF sejak 2020.
"Semua agenda yang dirancang oleh JILF x JakTent 2024 tidak pernah diintervensi oleh pihak sponsor mana pun, termasuk FBF," tulis panitia penyelenggara JILF x JakTent 2024. Mereka memastikan bahwa seluruh pemilihan tema, sesi diskusi, hingga pilihan pembicara adalah hasil kurasi dari kurator dan panitia.
"Kami justru dengan tegas menyatakan bahwa agenda JILF x JakTent 2024 adalah ruang aman bagi semua pihak untuk menyuarakan soal-soal sastra dan kaitannya dengan kehidupan kita," tulis panitia.
JILF x JakTent 2024 Dukung Kemerdekaan Palestina
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bersamaan dengan itu, panitia JILF x JakTent 2024 berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan perhatian terhadap penyelenggaraan tahun ini. Mereka menyatakan akan terus berkomitmen untuk mendukung suara-suara komunitas yang terpinggirkan, terutama para penulis dan seniman Palestina.
"Kami meminta maaf dan berharap persoalan yang sedang berkembang saat ini terkait sponsor dan kerja sama JILF x JakTent bisa terus membuka ruang diskusi yang produktif, baik yang terkait dengan apa yang bisa kita lakukan bersama untuk mendukung kemerdekaan Palestina maupun terkait upaya membuat ekosistem sastra dan perbukuan kita bisa berjalan dengan lebih mandiri," tulis panitia.
Imbas JILF x JakTent 2024 Disponsori Frankfurt Book Fair
Sejumlah penulis hingga pihak yang sebelumnya mendukung JILF x JakTent 2024 mengaku kecewa sampai menarik diri dari gelaran tersebut. Penulis Intan Paramaditha yang diundang sebagai pembicara di hari kedua, mengaku kecewa dengan sikap panitia JILF x JakTent 2024.
"Saya kecewa dengan pernyataan JILF yang tidak menjelaskan apa-apa selain menebalkan posisi pro Palestina mereka. Saya telah berupaya berdialog sebisa mungkin, karena harapan yang saya miliki pada beberapa orang yang terlibat di JILF, dan saya memohon maaf dialog itu tidak berhasil," tulis Intan Paramaditha dalam catatannya yang dibagikan di X pada Sabtu, 30 November 2024. "Saya memutuskan hubungan dengan JILF sampai ada indikasi perubahan ideologi yang nyata dan terukur."
Direktur Eksekutif Project Multatuli, Evi Mariani memutuskan mundur sebagai moderator di JILF x JakTent 2024. "Setelah pernyataan JILF 30/11/24, dan kecewa (lagi) dengan JILF 2024, lalu membaca pernyataan Intan Paramaditha, saya memutuskan membatalkan peran saya sebagai moderator di sesi 1 Des, bertemakan Sowing Hope," tulisnya di X.
Organisasi masyarakat sipil independen, Trend Asia juga mengambil sikap untuk tidak melanjutkan keterlibatan dalam gelaran JILF x JakTent 2024 setelah mengetahui salah satu sponsor merupakan pendukung genosida di Palestina. Booth mereka dalam ekshibisi sengaja diubah menjadi ruang protes terhadap siapa pun yang mendukung genosida.
"Trend Asia menyesalkan sikap panitia JILF yang enabler terhadap genosida meski sudah mengetahui bahwa jutaan jiwa menjadi korban dengan melibatkan dua lembaga pendukung genosida yakni Frankfurter Buchmesse dan German Federal Foreign Officer sebagai salah satu pendana kegiatan," tulis Trend Asia ddi situs resmi mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini