Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Novel Namaku Alam menjadi karya terbaru Leila S. Chudori. Berdasarkan siaran pers yang dibagikan pada Kamis, 3 Agustus 2023, Leila akan kembali menceritakan kisah Segara Alam, tokoh yang muncul di novel Pulang. Alam diceritakan sebagai tokok yang sejak kecil dicap anak pengkhianat negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namaku Alam yang akan dirilis pada 20 September 2023 ini kembali mempertemukan pembaca dengan kisah masa kecil Alam hingga ia duduk di bangku SMA. Novel ini memuat kisah pergumulan remaja yang tumbuh dewasa pada era 80-an dengan beragam permasalahan sekolah dan sistem pendidikan hingga gejolak asmara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Novel ini bukan lanjutan dari Pulang yang terbit pada Desember 2012, tetapi berada satu semesta dengan beberapa tokoh yang sama," ujar Leila.
Bercerita Kisah Anak Mantan Tahanan Politik
Segara Alam, tokoh utama dari Namaku Alam dikisahkan sebagai anak laki-laki dari eks tapol atau tahanan politik yang masih dibayangi oleh 'kutukan Orde Baru'. Alam merupakan anak laki-laki pemberang yang berusaha mencari identitas dan mengatasi dendam atas diskriminasi yang dialami keluarganya sepanjang sejarah Indonesia.
Alam memiliki kemampuan photographic memory yang membuat semua memori masa kecilnya lekat dan tidak terlupakan satu pun. Ia akan menjenguk kembali kehidupannya saat masih kecil hingga sudah berumur 33 tahun.
Tetap Pertahankan Ilustrasi Toni Masdiono
Novel terbaru dari Leila Salikha Chudori ini akan kembali memuat ilustrasi dari Toni Masdiono yang merupakan kartunis lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Berbeda dengan sebelumnya, terkhusus pada cetakan pertama, tiap buku akan memiliki nomor urut.
Leila S. Chudori sering membuat novel yang berlatar pada kelamnya era orde baru. Pulang, salah satu novelnya, menceritakan empat wartawan Indonesia yang tidak bisa kembali ke Tanah Air karena tragedi 1965. Novel ini berhasil diterbitkan dalam beberapa bahasa, yaitu bahasa Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, dan Italia. Pada 2017 Leila menerbitkan Laut Bercerita yang berlatar pada tragedi penculikan 1998. Novel ini dibuatkan film dengan judul sama, dengan sutradara Pritagita Arianegara.
GABRIELLA AMANDA