Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Bagaimana Megawati Hangestri Mendapat Julukan

Megawati Hangestri menjadi bintang baru di liga voli putri Korea Selatan. Berjulukan Megatron karena dikenal dengan pukulan kerasnya.

21 Januari 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ARENA Chungmu Gymnasium, Daejeon, bergemuruh ketika pukulan keras Megawati Hangestri menambah satu poin di set kedua bagi Daejeon JungKwanJang Red Sparks saat melawan GS Caltex dalam pertandingan putaran keempat Liga Voli Korea Selatan (V-League), 6 Januari 2024. Megawati menyambar umpan dari rekan satu timnya, Yeum Hye-seon. Bola yang dipukul Megawati melewati lini pertahanan dan mengarah ke wajah pemain GS Caltex, Han Soo-jin, hingga lawannya itu terkapar di lapangan. Papan skor pun berubah menjadi 15-11 untuk keunggulan Red Sparks.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah momen itu, Megawati melambaikan tangan sebagai tanda permintaan maaf. Han Soo-jin lalu bangun dan langsung berjalan menuju bangku cadangan GS Caltex untuk mengompres wajahnya. Red Sparks memenangi laga tersebut dengan skor akhir 3-0 (25-22, 25-21, 25-23). Megawati menjadi bintang kemenangan Red Sparks setelah mencetak 16 poin dengan persentase pukulan sukses 50 persen, tertinggi dibanding rekan setimnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penampilan Megawati di liga voli putri Korea Selatan itu patut diacungi jempol. Opposite hitter tim nasional voli Indonesia ini menunjukkan penampilan apik dalam empat laga perdananya saat berseragam Red Sparks. Beberapa kali Megawati ikut mengantarkan Red Sparks meraih kemenangan atas lawan-lawannya. Saat melawan klub Pink Spiders, dia tampil impresif. Ia menyumbangkan dua poin beruntun dan sempat membalikkan keunggulan Red Sparks 15-14 atas juara bertahan musim 2022-2023 tersebut. Megawati juga tangguh di lini pertahanan dalam menahan pukulan keras lawan.

Pemain voli bernama lengkap Megawati Hangestri Pertiwi ini juga beberapa kali mendapatkan predikat most valuable player (MVP) atas permainannya. Yang terbaru, dia memperoleh predikat MVP—gelar pemain terbaik dalam sebuah pertandingan—seusai kemenangan Red Sparks atas IBK Altos di Hwaseong Sports Town Indoor Gymnasium, 18 Januari 2024. “Harus tetap ditingkatkan pastinya, harus tetap latihan,” kata Megawati kepada Tempo perihal predikat MVP tersebut melalui pesan suara, 10 Januari 2024.

Perjalanan Megawati hingga bisa bermain di liga voli Korea Selatan berawal dari Wibi Anhari, agen bola voli dari Jakarta Sports Management. Wibi, yang juga manajer Megawati, awalnya dihubungi agen dari Korea Selatan yang menanyakan siapa saja pemain potensial di Indonesia yang mau bermain di Korea. Megawati masuk daftar nama yang Wibi sodorkan. Gayung bersambut, beberapa klub di Korea menaruh perhatian terhadap Megawati. “Red Sparks memilih Megawati sebagai salah satu pemain asingnya,” ujar Wibi dalam pesan pendek kepada Tempo, 15 November 2023.

Megawati begitu senang ketika mendengar kabar ada klub Korea Selatan yang menaruh perhatian kepadanya untuk mengisi kuota pemain asing asal Asia. Pada saat bersamaan, dia juga mendapat tawaran bermain di liga Vietnam. Megawati kemudian meneruskan kabar baik itu kepada orang tuanya. Ayah dan ibu Megawati mendukung sang anak untuk menambah pengalaman dengan menerima pinangan Red Sparks. “Aku ingin mencoba hal baru. Mungkin dari level Asia aku bisa berkembang lagi ke level yang lebih tinggi, di Eropa misalnya,” ucap Megawati, yang memiliki julukan Megatron.

Julukan Megatron, karakter dalam film Transformers yang memiliki kekuatan super, yang melekat pada Megawati itu awalnya diberikan para suporter voli di Tanah Air. Hal itu tak lepas dari kekuatan pukulan smes atau spike-nya yang keras dan mematikan lawan dalam setiap pertandingan. Di kalangan para penggemar bola voli Indonesia, kekuatan spike Megawati memang tak diragukan lagi.

Kini Megawati, yang memiliki tinggi badan 185 sentimeter, menjadi bintang baru di kompetisi liga voli putri Korea Selatan. Julukan Megatron juga sudah akrab di telinga para pencinta voli Negeri Ginseng. Bahkan, dalam setiap pertandingan, lagu berbahasa Jawa berjudul “Rungkad” selalu diputar ketika Megawati berlaga membela Red Sparks. “Karena awal ketika off season ditanyain mau lagu apa untuk setiap dapat poin,” kata Megawati. “Mungkin untuk seremoni. Kalau lagu bahasa Inggris sudah biasa. Aku pilih lagu itu, ya enak saja didengar.”

•••

LAHIR di Jember, Jawa Timur, 20 September 1999, Megawati Hangestri Pertiwi mengawali kiprahnya sebagai pemain voli pada 2013. Saat itu Megawati yang berusia 14 tahun mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang digelar di Balikpapan dan Samarinda, Kalimantan Timur, mewakili tim voli Jawa Timur. Megawati, yang saat itu masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, mempunyai postur yang menjulang. Bakat permainan voli Megawati di kompetisi tersebut menarik perhatian Mashudi, pelatih tim Jawa Timur. “Mungkin saat itu ada kesempatan buat aku untuk menjadi pemain voli. Dari situ dilirik dan masuk,” tutur Megawati.

Sebetulnya, sejak masih duduk di kelas VI sekolah dasar, Megawati mulai menaruh perhatian pada olahraga voli. Namun saat itu dia mengaku sebatas bermain dan belum begitu menyukai olahraga tersebut. Alasannya: voli begitu menguras tenaga. Hingga pada suatu kesempatan, Megawati mulai menemukan hal menyenangkan dari bermain voli, yaitu banyak berjumpa dengan teman baru. Selain itu, kedua orang tuanya mendukung penuh Megawati untuk serius di cabang olahraga tersebut.

Berkat permainannya di O2SN, Megawati langsung dilirik dua klub asal Jawa Timur, Surabaya Bank Jatim dan Gresik Petrokimia. Pada 2015, ketika berusia 16 tahun, dia akhirnya memilih klub Surabaya Bank Jatim untuk mengikuti kompetisi Livoli Divisi Utama. Seiring dengan berjalannya waktu, potensinya mulai dilirik oleh beberapa klub yang berlaga di kompetisi Proliga. Megawati melesat menjadi bintang baru dalam gelanggang voli putri nasional. Berkat permainannya, ia meraih predikat pemain favorit Livoli setelah mengantarkan Surabaya Bank Jatim menjuarai kompetisi tiga tahun berturut-turut: 2017, 2018, dan 2019.

Tidak hanya bermain di kompetisi Livoli Divisi Utama, Megawati juga menjajal kompetisi Proliga. Ia sempat memperkuat Jakarta Pertamina Energi Putri pada 2015-2017. Dia kemudian pindah ke klub Ibu Kota lain, yaitu Jakarta BNI 46 Putri, pada musim 2018-2019.

Megawati Hangestri Pertiwi saat memperkuat tim putri Indonesia dalam SEA Games 2023 di Kamboja. Instagram @megawatihangestrip

Sebelum menjajal kompetisi di Korea, Megawati berkiprah di kompetisi level Asia Tenggara. Pada 2020, ia berlabuh di klub asal Thailand, Supreme Chonburi E-Tech. Selama satu musim berkarier di Negeri Gajah Putih, Megawati berhasil meraih medali perunggu Thailand League 2020-2021 dan di panggung Asian Club Championship 2020-2021. Megawati juga pernah berkarier di Vietnam memperkuat klub Ha Phu Thanh Hoa seusai perhelatan SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam.

Dari Vietnam, Megawati kembali ke Tanah Air untuk memperkuat Jakarta Pertamina Fastron dan berhasil menjuarai Proliga pada 2022. Megawati lalu pindah ke Bandung BJB Tandamata sebagai wakil Indonesia dalam Grand Prix ASEAN 2022. Pada tahun yang sama, dia memperkuat Surabaya Bank Jatim dalam perhelatan Livoli Divisi Utama 2022 sebelum bergabung kembali dengan Jakarta Pertamina Fastron. Ia juga didapuk menjadi pemain inti Jakarta Fastron untuk meraih posisi puncak Proliga 2023.

Megawati juga menembus level tim nasional pada usia yang relatif muda. Pada 2017, ketika berusia 18 tahun, ia dipanggil memperkuat tim nasional putri senior untuk SEA Games 2017 di Malaysia. Dalam laga melawan Myanmar di babak semifinal, dia menyumbangkan 23 poin. Permainan Megawati akhirnya mengantarkan kemenangan skuad Garuda untuk melaju ke babak final. Hanya, tim nasional voli putri gagal menyumbangkan emas setelah takluk kepada Thailand.

Menurut Megawati, momen sebelum dipanggil memperkuat timnas SEA Games 2017 adalah masa yang sulit baginya sebagai atlet voli. Semula dia merasa pesimistis lantaran usianya paling muda di antara para pemain tim nasional putri—dan ia yakin bahwa namanya pasti akan dicoret. Bahkan dia sudah mengemas barang-barangnya ketika seleksi berlangsung. Namun namanya tercatat dalam daftar pemain yang akan dibawa oleh pelatih Risco Herlambang ke Kuala Lumpur, Malaysia. “Ternyata nama aku ada di daftar,” ucap Megawati.

Risco Herlambang, pelatih yang pernah menangani Jakarta Pertamina Energi, masih mengingat betul perjalanan Megawati sebagai atlet voli. Waktu itu Megawati sudah duduk di bangku tingkat II sekolah menengah atas. Meski nama Megawati hanya satu kali masuk susunan pemain, bakatnya sudah dilirik oleh Risco. Secara teknik, kata Risco, saat itu permainan Megawati masih biasa saja. “Cuma, dia punya kelebihan, tinggi badan sama power-nya. Kebetulan 2016 saya yang pegang,” ujar Risco saat dihubungi Tempo, 15 November 2023.

Pada 2017, Risco juga menjadi arsitek tim nasional putri Indonesia untuk berlaga di SEA Games. Menurut dia, permainan Megawati waktu itu boleh dibilang belum luar biasa. Namun Megawati unggul dalam beberapa hal jika dibandingkan dengan pemain lain: smes atau spike-nya paling kencang.

Risco sempat membawa para pemain tim nasional putri melakukan uji coba sebelum berlaga di Malaysia. Laga uji coba, kata dia, juga dilakukan untuk mencari komposisi tim yang ideal. Waktu itu tim nasional voli putri sempat ikut kompetisi yang berlangsung di Vietnam. Ketika tertinggal dengan skor 0-2, Risco memasukkan Megawati sebagai pemain pengganti. “Saya masukin Mega hingga akhirnya menang,” tutur Risco.

Megawati tidak langsung bermain sebagai pemain inti di SEA Games 2017. Risco mengatakan Megawati baru bermain di laga-laga penentuan. Di luar dugaan, Megawati menyuguhkan permainan terbaik dengan seluruh tenaga yang ia keluarkan. “Sudah saya prediksi akan jadi bintang. Di Indonesia belum ada pemain setinggi Mega. Baru sekaranglah ada pemain setinggi Mega. Proporsional, badannya bagus, dan power-nya ada,” ujarnya.

•••

SEBAGAI pemain voli profesional, Megawati Hangestri mempunyai target yang hendak dicapai bersama Red Sparks. Dia ingin memberikan penampilan terbaik pada musim pertama bermain di liga voli putri Korea Selatan. Megawati bertekad akan bekerja lebih keras untuk mengantarkan Red Sparks menjadi juara di kompetisi tersebut. “Yang pasti aku ingin jadi champion di karier aku yang pertama kali di Korea. Aku ingin mempersembahkan yang terbaik,” katanya.

Saat ini Megawati masih berfokus membela Red Sparks di kompetisi liga voli putri Korea Selatan. Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan meningkatkan target bermain di kompetisi dari level Asia ke level yang lebih ketat, misalnya di Eropa. Karena itu, dia terus berupaya meningkatkan kualitas permainan dan memberikan penampilan terbaik untuk klub yang ia bela.

“Mungkin, dengan bermain bagus, aku dilirik lagi sama tim lain atau dilirik lagi sama negara lain. Aku harus menunjukkan kualitas aku sekarang, jadi target ya pasti ada,” tutur Megawati.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Irsyan Hasyim berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Gebrakan Megatron di Negeri Ginseng"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus