Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Berita Tempo Plus

Menyebarkan Ide meski Sering Merugi

Penerbit buku indie relatif tak terguncang pandemi Covid-19. Mengaku tak berorientasi profit.

9 Juni 2023 | 00.00 WIB

Penerbit buku indie Anagram mengadakan diskusi buku. Dok. Anagram
Perbesar
Penerbit buku indie Anagram mengadakan diskusi buku. Dok. Anagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Pandemi Covid-19 membuat banyak penerbit gulung tikar.

  • Penerbit indie hanya sedikit terguncang pandemi dan bertahan hingga hari ini.

  • Berfokus pada genre tertentu, mencetak sesuai dengan pemesanan, dan aktif menggelar diskusi buku.

Doni Ahmadi masih mengingat bagaimana awalnya ia dan tiga rekannya mendirikan Anagram, penerbit buku skala kecil di Jakarta Utara. Empat sekawan itu mulanya bergiat di perpustakaan jalanan. Kecintaan pada bacaan mendorong mereka masuk dunia penerbitan. "Idenya muncul dari obrolan pada 2018," kata Doni kepada Tempo, 2 Juni lalu. Kala itu, obrolan mereka membahas buku-buku di perpustakaan yang mulai beragam berkat penerbit indie di Yogyakarta.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus