Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Pandemi Covid-19 membuat banyak penerbit gulung tikar.
Penerbit indie hanya sedikit terguncang pandemi dan bertahan hingga hari ini.
Berfokus pada genre tertentu, mencetak sesuai dengan pemesanan, dan aktif menggelar diskusi buku.
Doni Ahmadi masih mengingat bagaimana awalnya ia dan tiga rekannya mendirikan Anagram, penerbit buku skala kecil di Jakarta Utara. Empat sekawan itu mulanya bergiat di perpustakaan jalanan. Kecintaan pada bacaan mendorong mereka masuk dunia penerbitan. "Idenya muncul dari obrolan pada 2018," kata Doni kepada Tempo, 2 Juni lalu. Kala itu, obrolan mereka membahas buku-buku di perpustakaan yang mulai beragam berkat penerbit indie di Yogyakarta.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo