Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Hari ini genap 31 tahun peristiwa tabrakan dua kereta api di kawasan Bintaro, Jakarta yang dikenang sebagai Tragedi Bintaro.
Dua kereta yang tabrakan pada Senin pagi, 19 Oktober 1987 itu adalah kereta api ekonomi patas KA 220 jurusan Tanah Abang – Merak, dan kereta api ekonomi cepat KA 225 jurusan Rangkasbitung – Tanah Abang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kecelakaan tersebut menewaskan 153 orang dan 300 orang lainnya luka-luka itu dikenang sebagai Tragedi Bintaro. Peristiwa tragis ini pun menyita perhatian banyak orang, termasuk sineas dan musikus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain diangkat ke layar lebar lewat film berjudul Tragedi Bintaro yang disutradarai Buce Malawau pada 1989, kecelakaan ini juga menginspirasi Iwan Fals untuk membuat lagu berjudul 1910, yaitu angka tanggal dan bulan kejadian
Di lagu 1910, Iwan Fals yang dikenal kritis menyindir sikap para pejabat yang memilih lepas tangan dan menimpakan semua kesalahan kepada petugas di lapangan.
Seperti ditulis Majalah Tempo terbitan 31 Oktober 1987, akibat tragedi tersebut,masinis kereta Slamet Suradio, diganjar 5 tahun kurungan. Ia juga harus kehilangan pekerjaan, sehingga ia memilih pulang ke kampung halamannya, menjadi petani di Purworejo.Kecelakaan Kereta Api di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta, 19 Oktober 1987. Dok.TEMPO/ A Muin Ahmad
Nasib yang serupa juga menimpa Adung Syafei, kondektur KA 225. Dia harus mendekam di penjara selama 2 tahun 6 bulan. Sedangkan Umrihadi (PPKA, Stasiun Kebayoran Lama) dipenjara selama 10 bulan akibat Tragedi Bintaro itu.
Ini lirik lengkap lagu 1910
1910
Apa kabar kereta yang terkapar di senin pagi
Di gerbongmu ratusan orang yang mati
Hancurkan mimpi bawa kisah
Air mata… air mata…
Belum usai peluit belum habis putaran roda
Aku dengar jerit dari Bintaro
Satu lagi catatan sejarah
Air mata… air mata…
Berdarahkan tuan yang duduk di belakang meja
Atau cukup hanya ucapkan belasungkawa aku bosan
Lalu terangkat semua beban dipundak
Semudah itukah luka-luka terobati
Nusantara, tangismu terdengar lagi
Nusantara, derita bila terhenti
Bilakah… bilakah…
Sembilan belas oktober tanah Jakarta berwarna merah
Meninggalkan tanya yang tak terjawab
Bangkai kereta lemparkan amarah
Air mata… air mata…
Oooh…
Nusantara langitmu saksi kelabu
Nusantara terdengar lagi tangismu
Ho.. ho… ho…
Nusantara kau simpan kisah kereta
Nusantara kabarkan marah sang duka
Saudaraku pergilah dengan tenang
Sebab luka sudah tak lagi panjang
Baca: Lagu Iwan Fals untuk Jokowi Viral, Bens Leo: Musikus Harus Kritis
Lagu 1910 yang dirilis setahun setelah peristiwa Tragedi Bintaro itu, juga menjadi judul album Iwan Fals. Di album ini terdapat beberapa lagu Iwan Fals yang hingga kini masih populer, seperti Buku Ini Aku Pinjam, Ibu, dan Pesawat Tempurku.