Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Misteri, dan jangan banyak tanya

Cerita: alistair maclean sutradara: ashley lazarus resensi oleh: salim said (fl)

26 Agustus 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GOLDEN RENDEZVOUS Cerita: Alistair MacLean Sutradara: Ashley Lazarus BAGI mereka yang telah menonton film The Guns Of Navarone yang diangkat dari novel Alistair MacLean, tentulah sifat tegang Golden Rendevous ini tidak mengejutkan lagi. Dan ketegangan serta misteri yang meliputi film dari awal hingga akhir menjadi lebih kental oleh kehadiran Richard Harris di tengah-tengah tontonan tersebut. Aktor kelahiran Inggeris ini telah membuktikan kemampuannya unuk tampil dalam sejumlah film dengan cerita tegang dan keras. Salah satu contohnya adalah Juggernaut. Tidak secara kebetulan film Juggernaut disebut-sebut dalam resensi ini. Antara kedua film yang dibintangi oleh Richard Harris itu memang terdapat sejumlah persamaan. Kedua cerita bermain pada kapal yang sedang berlayar di laut lepas. Kapal-kapal itu semuanya berada dalam ancaman bom yang dipasang oleh kelompok penjahat yang mengharapkan harta. Pada kedua cerita Richard Harris berperanan penting dalam menggagalkan usaha penjahat-penJahat tersebut. Kegiatan Menduga Meskipun tidak saya ketahui mana dari kedua film itu yang lebih dahulu dibuat, saya toh tidak punya alasan cukup untuk menilai salah satu meniru yang lain. Lagi pula, lepas dari persamaan pola dasar cerita, keduanya mempunyai sejumlah variasi yang berlainan dan membuat masing-masing tontonan itu unik. Puji-pujian harus dibatasi. Ini tentu bukan hal yang istimewa sebab kita memang berhadapan dengan sebuah film yang menarik terutama lantaran ketrampilan Alistair MacLean. Ceritanya sebenarnya amat sederhana. Kapal Caribbean Star dalam suatu pelayaran berhasil dikuasai oleh kelompok bandit pimpinan Carreras (John Vernon). Sebelum secara terbuka bandit-bandit itu menguasai kapal, sejumlah awak kapal terlebih dahulu telah seara misterius mati atau menghilang. Tentu saja kapten kapal memerintahkan penyelidikan. Kegiatan penyelidikan yang dipimpin oleh perwira senior John Carter (Richard Harris) adalah bagian mengasyikkan dalam film ini. Di salon kapal berkumpul sejumlah orang yang menghabiskan waktunya untuk berjudi di kasino atau cuma minum di bar. Tingkah yang beragam rupa itulah yang jadi sasaran kecurigaan Carter. Kegiatan menduga dan mencurigai itu tidak juga lantas berakhir ketika kapal telah dikuasai oleh sejumlah orang bersenjata otomatis. Carter yakin sekali bahwa Carreras cuma orang bayaran. Tapi siapa dan di mana orang yang membayarnya? Ketika pertanyaan ini masih juga tetap pertanyaan, muncul pula suatu sumber ketegangan baru. Sebuah bom atom terdapat di palka kapal. Tapi bom itu belum diaktifkan. Juga sebuah penemuan Carter di kapal: seorang ahli nuklir Angkatan Laut Amerika ternyata berada dalam sebuah kamar yang dijaga ketat. Orang itu, Taubman (Robert Beatty), oleh Washington diumumkan sebagai telah diculik. Bisa melihat hubungan bom dan ahli terculik itu? Dalam keadaan luka dan terkurung dalam rumah sakit kapal, Carter belum juga bisa mengerti untuk apa semuanya itu direncanakan oleh orang yang menyewa Carreras. Kapal Carribean Star toh tidak membawa barang yang begitu berharga. Tapi jawaban terhadap sejumlah teka-teki itu datang juga akhirnya ketika sebuah kapal muncul di tengah-tengah laut yang sepi itu. Inilah kapal yang membawa emas yang bernilai bermilyar-milyar dolar. Jadi Carribean Star bukan sasaran utama? Itu kemudian jelas. Tapi siapa di balik kegiatan kriminil yang terencana rapi ini? Sabar. Bom Atom Pertanyaan terakhir inilah yang terus disimpan oleh MacLean hingga menjelang lampu dinyalakan dalam gedung bioskop setelah jagoan kita berhasil menggagalkan usaha bandit-bandit itu. Tembak menembak atau jotos menjotos adalah bagian dominan dari tontonan ini. Sudah tentu Richard Harris bermain dengan baik, terutama dalam adegan-adegan keras itu. Saking hebatnya penampilan Harris itu, para penonton bisa merasa ada sesuatu yang berlebihan di sana. Coba pikir bagaimana Harris ini seorang diri bisa menghadapi kelompok bandit bersenjata lengkap itu? Dan menang pula. Ah, ya, tapi dalam menikmati film-film jenis beginian, pertanyaan-pertanyaan seperti itu sebaiknya memang disimpan saja. Ini film memang cuma ingin memperlihatkan kehebatan seorang penjalin cerita yang bisa menyimpan misteri selama beberapa jam. Tentu ada pula maksud untuk memamerkan seorang jagoan macam yang diperankan oleh Richard Harris itu. Diukur dari niatnya itu, maka Ashley Lazarus, sang sutradara, telah berhasil membuat sebuah tontonan yang mengikat dari awal hingga akhir. Tapi siapa di balik rencana jahat yang rapi itu? Hati-hati saja memperhatikan orang-orang yang selalu berada di sekitar kasino terapung itu. Orang itu ada di sana. Ini pun suatu yang bisa menimbulkan pertanyaan. Kalau sudah bisa mengorganisir sebuah perampokan bom atom, pembajakan kapal serta sejumlah pembunuhan misterius, mengapa pula tokoh ini harus ikut-ikut berada dalam kapal yang berlayar dengan sejumlah risiko itu? Ah, sebaiknya pertanyaan ini juga dilupakan saja. Terlalu banyak bertanya ketika menyaksikan film jenis Golden Rendevous ini akibatnya cuma satu: kenikmatan menonton akan berkurang. Anda tidak menginginkan akibat itu, bukan? Saim Said

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus