Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Orang penting penipu

Karya: nikolai gogol sutradara: aldisar sjafar resensi oleh: putu wijaya. (ter)

8 April 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ORANG PENTING Karya: Nikolai Gogol Sutradara: Aldisar Sjafar Produksi: Teater Remaja Jakarta NASKAH Orang Penting karya Gogol, yang kocak ini, mulanya kita kenal dengan nama Inspektur Jenderal. Teater Populer pernah membawakannya beberapa tahun lalu. Bahkan dalam kegiatan mendatang Teater Lembaga (LPKJ ) juga berniat mementaskannya. Agaknya sedang laku. Kisahnya menyindir pedas seorang walikota dengan seluruh staf-resminya. Dalam rangka menyambut kedatangan seorang inspektur jenderal, mereka telah keliru menganggap seorang petualang sebagai tamu. Mereka pun mencoba menyuap, ambil muka, memberi servis sedemikian rupa -- sehingga Hlestakov, petualang itu, benar-benar geli. Ia bahkan sempat pacaran dengan isteri dan puteri Walikota. Klise Dalam sebuah surat kepada kawannya, Hlestakov menuliskan bagaimana ia sudah menyikat semua orang resmi di situ. Nah. Pegawai kantor pos yang memiliki kebiasaan membuka semua surat,sempat membuka surat tersebut. Lalu semua orang akhirnya mengerti bahwa mereka telah tertipu--sementara Hlestakov sudah keburu pergi. Sedang inspektur jenderal yang sebenarnya telah menunggu para penjabat kota--persis di hotel dan kamar yang sudah dipakai sang penipu. Untuk memainkan cerita yang kocak ini, Teater Remaja Jakarta memilih Teater Arena -- 31 Maret s/d 2 April. Mereka menurunkan Deddy Mizwar sebagai Hlestakov dan Prijo S. Winardi sebagai Walikota. Kedua tokoh yang dianggap pemain grup mereka yang paling kuat mi, tak menampilkan seloroh Gogol yang seharusnya dimainkan dengan tempo tinggi. Prijo bermain terlampau santai: letupan-letupan yang disediakan pengarang jadi loyo. Sementara Deddy terlalu mengandalkan emosinya, sehingga ia hanya sampai pada ledakan-ledakan. Kita tidak melihat Hlestakov. Caranya menghidupkan emosi adalah cara memainkan karakter melodrama. Padahal tokoh-tokoh Gogol akan luput kalau digenggam hanya dengan mengandalkan hal-hal klise. Permainan yang dapat dinikmati datang dari tokoh Osip, orangnya Hlestakov. Ia dimainkan dengan sederhana,terkontrol dan hampir saja indah oleh Suprantyo Djarot. Aktor ini mendekati perannya tidak hanya pakai emosi, tapi juga otak. Ia berada dalam karakter-bukan dalam kulitnya. Pendekatannya cermat, sebagaimana juga pendekatan Slamet Raharjo--yang ternyata kakaknya sendiri. Tidak seperti Deddy yang memaksa-maksa orang untuk melihatnya, Suprantyo menghidupkan tokoh Osip sebagai manusia. Penguasaan tubuhnya, kendati sedikit mengingatkan gerak-gerik Slamet, menunjukkan bakat. Deddy dan Prijo bukannya tidak berbakat. Tapi Sutradara Aldisar tidak dapat menggertak mereka untuk beranjak dari barang sablonan. Aldisar hanya berhasil menyuguhkan sebuah pertunjukan yang mengalir meski bukan dengan tempo komedi Gogol. Di antara grup-grup teater yang jadi senior lewat Festival Teater Remaja, grup Teater Remaja Jakarta ini boleh dianggap paling mantap. Kehidupan grup jalan, pemain-pemainnya tergarap, sedang sutradaranya kelihatan tetap serius meski tidak dalam pusaran kompetisi. Kalau saja Teater Remaja Jakarta tidak selalu dihantui mimpi untuk menjadi duplikat Teater Populer, hasil pertunjukan malam itu pasti berbeda. Mereka kelihatan begitu kagum pada grup Teguh Karya itu dan tidak bisa berbuat lain kecuali mencoba meniru. Apa mereka sudah merasa cukup puas dengan hanya unggul di antara grup keluaran Festival.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus