Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo -Kelompok musik keroncong asal Amerika, Orkes Keroncong (OK) Rumput akan menggelar tur di beberapa kota di Indonesia pada Juli ini. Mereka akan menggelar pementasan di Jakarta, Salatiga, Surabaya, Bandung, Yogyakarta dan menutup turnya di Solo selama dua malam.
Baca: Digemari Wisatawan Asing, Begini Sejarah Keroncong Tugu Jakarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vokalis OK Rumput, Hannah Standiford mengatakan bahwa kelompoknya menawarkan garap baru dalam keroncong yang akan dimainkan. "Tentu saja akan ada sentuhan baru dengan masuknya kesenian rakyat Amerika," katanya di Solo, Selasa 3 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pertunjukannya nanti, OK Rumput akan menyajikan garap musiknya dalam tiga sesi. Dalam sesi pembuka, mereka akan membawakan beberapa keroncong tradisional, seperti Yen ing Tawang ono Lintang dan Di Bawah Sinar Bulan Purnama.
Selanjutnya, menu utama dalam pertunjukan mereka adalah perpaduan antara keroncong dengan musik rakyat Amerika. "Sejenis musik country," katanya. Pertunjukan akan dihiasi dengan seni permainan crankies, sebuah seni pertunjukan melalui proyektor yang disebut-sebut sebagai cikal bakal film.Vokalis kelompok musik Rumput, Hannah Standiford membawakan sejumlah lagu Indonesia pada The Sound Of Keroncong di Sky Garden Paris Van Java Mall, Bandung, Jawa Barat, 17 Agustus 2017. Aksi Rumput ini untuk ikut serta membantu melestarikan warisan musik dan budaya Indonesia agar tidak tenggelam oleh aliran musik modern. TEMPO/Anwar Siswadi
Menurut Hannah, OK Rumput merupakan sebuah kelompok musik keroncong yang baru berusia dua tahun. Di negara asalnya, kelompok itu sudah sering menggelar pementasan, seperti di Kedutaan Besar Indonesia di Amerika, Cornell University, Richmond University hingga Smithsonian Museum.
Sebagian pemusiknya belajar keroncong hanya dari rekaman saja. "Kebetulan saya pernah ke Indonesia untuk belajar kesenian melalui beasiswa Darmasiswa selama setahun," katanya. Saat kembali ke negaranya, dia membawa rekaman lagu-lagu keroncong dan mempelajarinya bersama kawan-kawannya.
Musikus dari Institus Seni Indonesia (ISI) Solo, Danis Sugiyanto mengatakan bahwa OK Rumput merupakan salah satu dari segelintir orkes keroncong yang ada di Amerika. "Dulu pernah ada OK Pantai Barat, tapi sekarang sudah tidak pernah terdengar kabarnya," kata Danis.
Danis juga pernah berinteraksi dengan OK Rumput di Amerika selama empat bulan. "Kualitasnya memang sangat bagus," katanya. Dia berharap pertunjukan yang akan berlangsung di Panggung Gesang Solo pada 18 Juli mendatang bisa diapresiasi oleh masyarakat, khususnya para penggemar musik keroncong.