Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelukis, Erianto menggelar pameran tunggal di galeri Orbital Dago, Bandung, sejak Jumat 3 Desember 2021 hingga 10 Januari 2022. Pada pameran berjudul Adab Baru itu, Erianto menghadirkan sekumpulan ikan beraneka warna dalam kanvasnya yang berbentuk persegi maupun bulat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut kurator sekaligus pemilik galeri, Rifky Effendy dalam pengantar pameran, karya lukisan Erianto kali ini bertolak dari perenungan diri ketika menghadapi berbagai persoalan seputar pandemi Covid-19. “Baginya, mungkin wabah ini akan mengubah adab baru manusia di masa depan,” kata dia menjelang pembukaan pameran, 29 November 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikan-ikan pada lukisan itu kata Rifky, lebih mengarah ke pola kehidupan hewan air itu yang dinilai menarik oleh senimannya. Misalnya meskipun hidup berkelompok, ikan hidup dan bergerak tanpa pernah saling bersentuhan.
Kehidupan ikan yang dinilai harmonis dengan alamnya itu yang coba dibandingkan Erianto dengan perilaku manusia. Meskipun memiliki akal dan hubungan sosial yang intim, manusia punya kecenderungan destruktif.
Pameran tunggal seniman Erianto di galeri Orbital Dago, Bandung, sejak 3 Desember 2021 hingga 10 Januari 2022. (Dok.IG Orbital)sw
Sebelumnya, pelukis kelahiran Agam, Sumatera Barat pada 1983 yang kini bermukim di Yogyakarta itu, sering tertarik mengeksplorasi lukisan permukaan materi. Seperti permukaan kayu lapis, karton, plastik , peti kayu, dan lain sebagainya.
Material itu dieksplorasi oleh keterampilan melukis realistik, kata Rifky, sehingga bisa mengecoh atau mempermainkan penglihatan. Seniman bergelar master dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu pernah menggelar pameran karya berjudul Musyawarah Ikan pada 2020 di galeri Artsphere, Jakarta.
Dalam satu dekade terakhir ini pameran karyanya antara lain juga digelar di Yogyakarta, dan Singapura. Prestasinya seperti finalis UOB Painting of the Year 2018 dan 2015, juga tiga besar finalis Bandung Art Contemporary Award. Pengunjung bisa menyaksikan pameran itu secara gratis namun diminta untuk mematuhi protokol kesehatan.
ANWAR SISWADI
Foto 
