Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Pengertian Puisi, Ciri-Ciri serta Jenisnya

Pengertian puisi, ciri-ciri dan jenisnya yang berbeda dengan prosa atau cerpen.

13 Januari 2023 | 17.55 WIB

Niniek L Karim membacakan puisi dalam pementasan Teatrikal Puisi bertajuk Lalu Kau oleh Teater Kosong di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta 19 Februari 2020. Dalam pementasan sastra teater tersebut, Radhar Panca Dahana bersama Deddy Mizwar, Niniek L Karim membacakan puisi hingga penyanyi Iwan Fals membawakan lagu dari puisi. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Niniek L Karim membacakan puisi dalam pementasan Teatrikal Puisi bertajuk Lalu Kau oleh Teater Kosong di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta 19 Februari 2020. Dalam pementasan sastra teater tersebut, Radhar Panca Dahana bersama Deddy Mizwar, Niniek L Karim membacakan puisi hingga penyanyi Iwan Fals membawakan lagu dari puisi. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Puisi termasuk ke dalam salah satu bentuk karya sastra yang disajikan dalam bahasa yang indah dan tak jarang bersifat imajinatif atau khayalan semata. Di sisi lain, puisi juga kerap dianggap sebagai sebuah rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan yang tengah dirasakan penulisnya. Oleh karena itu, puisi juga tergolong karya sastra yang banyak digemari oleh masyarakat, khususnya anak muda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Karya sastra yang satu ini mengutamakan keindahan kata-kata dalam tulisannya. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi berarti sebuah bahasa yang dibentuk dari rangkaian kata-kata dan memiliki tujuan guna membangkitkkan kesadaran orang akan pengalaman semasa hidup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rangkaian kata yang terdapat dalam puisi juga umumnya memiliki makna untuk menggambarkan perasaan atau pesan tertentu yang ingin penulis sampaikan. Hal-hal tersebut jugalah yang membedakan puisi dengan karya sastra lain, seperti prosa, cerpen, atau drama.

Pengertian Puisi

Menurut Sutji Harijanti dalam modul pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X terbitan Kemendikbud, puisi disebut juga sebagai sajak. Bahasa yang digunakan dalam penulisan puisi terikat pada aturan rima, matra, irama, dan penyusunan larik serta baitnya. Aturan ini dipakai sebagai pembangun imajinasi dan emosi dalam tulisan.

Berdasarkan buku Sastra Indonesia, Sumardi menjelaskan jika pengertian puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipersingkat dan dipadatkan, namun memiliki irama dengan bunyi padu pada akhir kalimat karena pemilihan kata yang imajinatif.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah salah satu karya sastra yang penggunaan bahasanya terikat oleh irama, rima, mantra,dan penyusunan larik serta bait. Puisi juga memiliki arti sebagai gubahan dalam bahasa yang memiliki bentuk terpilih dan ditata secara cermat oleh penulisnya.

Ciri-Ciri Puisi

Secara umum, ciri-ciri puisi meliputi penulisan yang terdiri dari bait yang berisi baris-baris kalimat, menggunakan gaya bahasa atau majas sebagai pemberi makna kiasan dan terikat oleh persajakan irama dan rima. Namun, jika berdasarkan pada jenisnya, ciri-ciri puisi terbagi dibedakan menjadi dua jenis. Berikut ciri-ciri puisi menurut Sutji Harijanti dalam modul pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X.

1. Ciri-Ciri dari Puisi Lama

- Nama pengarangnya tidak diketahui.

- Disampaikan dari mulut ke mulut sehingga termasuk karya sastra lisan.

- Terikat pada aturan banyaknya baris, jumlah suku kata, dan rima pada akhir kalimat.

2. Ciri-Ciri dari Puisi Baru

- Memiliki bentuk tulisan yang rapi.

- Persajakan atau rima akhir yang teratur.

- Umumnya puisi berbentuk 4 seuntai.

- Setiap baris pertama berbentuk gatra atau kesatuan sintaksis.

- Setiap gatra terdiri dari dua kata atau 4-5 suku kata.

- Menggunakan pola syair atau sajak pantun atau pola lainnya.

Jenis-Jenis Puisi

Menurut Moh Shodiussin Shofi dalam modul pembelajaran Bahasa Indonesia, puisi terbagi kedalam dua bentuk. Kedua bentuk tersebut adalah puisi lama dan puisi baru atau modern. Berikut penjelasan keduanya.

Puisi Lama

Merupakan jenis puisi yang terikat dalam berbagai aturan sastra.aturan tersebut meliputi banyaknya suku kata tiap baris, banyaknya baris tiap baitnya, hingga persajakan atau rima. Yang termasuk ke dalam puisi lama, adalah gurindam, syair, talibun, dan pantun kilat

Puisi Baru (Modern)

Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak lagi terikat dalam beberapa aturan sastra dalam penulisannya. Bentuk puisi baru juga lebih bebas dalam segi jumlah suku kata, jumlah baris dan bait, serta rima dan iramanya. Contoh dari puisi jenis ini adalah ode, elegi, serenade, satir, hingga puisi kritik sosial dan lain sebagainya.

Baca: 15 Contoh Puisi tentang Keluarga dan Kehidupan yang Menyentuh Hati

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

RADEN PUTRI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus