Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komika dan sutradara film, Ernest Prakasa ikut merayakan Hari Film Nasional yang diperingati tiap tanggal 30 Maret. Ia mengunggah kebanggaannya telah menghasilkan lima film nasional dan semua laris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Lima film yang saya tulis & sutradarai hingga saat ini. Bersyukur bukan kepalang kelimanya diterima dengan baik oleh teman-teman yang mendukung film Indonesia. Terimakasih banyak ya! Udah nonton semua? Paling suka yang mana? #HariFilmNasional," tulisnya di akun Instagramnya, Selasa, 30 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak 1950, Indonesia memperingati Hari Film Nasional pada 30 Maret. Tanggal ini bertepatan dengan perilisan film Darah dan Doa karya ketiga sutradara legendaris, pelopor perfilman Indonesia, sekaligus Bapak Film Indonesia, Usmar Ismail. Darah dan Doa ini juga dikenal dengan judul Long March of Siliwangi.
Pasangan suami istri, Ernest Prakasa dan Meira Anastasia memenangkan penghargaan Piala Maya. Instagram
Untuk merayakan Hari Film Nasional itu, Ernest mengunggah lima poster filmnya, yang dimulai pada film pertamanya, Ngenest, diproduksi pada 2015. Film ini menceritakan kisah hidupnya sebagai orang keturunan Cina yang merasakan beratnya terlahir sebagai minoritas dan kerap menimbulkan syak wasangka orang di sekitarnya.
Slide berikutnya, suami Meira Anastasia ini mengunggah film Cek Toko Sebelah yang dibuat setahun setelah Ngenest. Film Cek Toko Sebelah ini kemudian dibuat serialnya dengan judul Cek Toko Sebelah: Babak Baru. Film berikutnya adalah Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga) yang menampilkan dua tokoh pemeran di film Ada Apa Dengan Cinta? yakni Sissy Prescillia dan Dennis Adhiswara.
Film terakhir Ernest Prakasa adalah Imperfect yang dibuat pada 2019. Belakangan, film yang skenarionya dibuat berdasarkan novel dengan judul sama yang ditulis istrinya itu, juga dibuat serialnya. Semua film itu ditulis oleh Ernest dan juga turut dibintanginya.