Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ROLL ON
J.J. Cale
Rounder Records, 2009
SATU lagu ciptaannya, Cocaine, justru populer berkat Eric Clapton, musisi blues dari Inggris yang merekamnya untuk album Slowhand pada 1977. J.J. Cale, harus diakui, memang tak segemerlap Clapton. Dia malah cenderung penuh teka-teki. Walau begitu, dia sesungguhnya merupakan figur yang tak kalah besarnya. Musisi kelahiran Kota Oklahoma, Amerika Serikat, ini dipandang sebagai simbol pengibar semangat indie yang pengaruhnya terasa hingga kini.
Di albumnya yang ke-16 ini dia masih teguh berpegang pada semangat itu. Tak ada keriuhan yang mengiringi peluncurannya pada Februari lalu—sekalipun sejumlah musisi ternama ikut tampil di studio. Dan tentu saja tak ada angka raksasa yang bisa dicapai atau dilewati oleh jumlah penjualannya. Tapi album ini tetap saja sulit diabaikan, apalagi dianggap sebagai karya yang tenaganya setua usianya yang sudah 70 tahun.
Lagu-lagu di dalamnya mengandung semua pesona Cale: ayunan irama shuffle, vokal yang terdengar seperti sedang merapalkan mantra, progresi akor sederhana, dan permainan gitarnya yang bagai timbul-tenggelam. Atmosfer yang muncul, yang membuat pendengarnya berada dalam suasana ”duduk bersandar-dan-rileks”, cenderung malas-malasan, terasa menggetarkan.
Di usianya, wajar bila di sini Cale, misalnya, berefleksi seperti dalam Who Knew yang beraksen tiupan saksofon di belakang piano dan gitar, serta Former Me yang mengandung larik ”I used to know a fellow, he was lighter on his feet/ Just as quick as a sparrow/ That was the former me”. Tapi, di luar itu, dia masih terampil menata kata, misalnya dalam Cherry Street. Atau tekun dalam membubuhkan tambahan vokal di atas bebunyian banjo dan gitar pada Strange Days. Juga bersamba ria pada Fonda-Lina. Semuanya seperti setelan busana baru yang memang diukur dan dijahit khusus buat pemakainya.
Satu hal yang sulit luput: mau lagu yang mana pun, yang ada sebenarnya adalah isyarat betapa Cale menggarapnya dengan selera, kepedulian, dan perhatian yang luar biasa.
Purwanto Setiadi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo