Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agus Widiey
Melankolia; Laut Nusa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
marlena, di sini,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
di laut yang mulai tercemar ini,
kerap kudengar jerit camar
dengan telapak kaki berdarah.
mataku menatap,
sebelum perahu menepi
juga sebelum cinta dieksploitasi.
dinding hari nyaris terbatas
membawaku pada pasir
yang terasa seperti duri alas.
–senja pun mulai raib,
di antara magrib
dan di hadapan nelayan
yang gagal menjaring harapan–
maka, marlena, jika pada suatu hari
gelombang ini mendadak berhenti
menyentuh gugusan karang
maka, kita juga harus siap
meratapi bermacam bencana kecemasan
tanpa pelukan sebagai suaka; di masa depan.
Yogyakarta, 2024
Ridwan Kh.
Melankolia
: waiting in vain
Ini hanyalah perjamuan kecil pada sore yang sebentar akan pergi
Mengenangkan tatkala kau pilih sebuah bandar di ujung pulau
Teh ini memang panas mesti dituang pelan
Dan sedikit pahit mesti diseruput hati-hati
Dan kau, waktu itu membawa serta kembang
Yang masih kuncup
Tak tahu lagi apa yang kau kemas dalam koper itu
; kulkas atau cermin
Aku di sini masih mengenakan sweater yang sama
Bersama nikotin dan ingatan akan rambut lebat hitam itu
Terus meneroka dan hanya berujung dalam praduga
Mengapa sulit sekali menjadi dewasa?
Ini sungguh nyata; kau di sini tak lagi ada
Tapi kenapa sebuah poci bisa menahan panas teh ini,
Sedangkan darah muda gampang sekali meledak
Dan rumah ini mudah sekali retak
Menunggu teh ini hangat
Menunggu pahit mengendap
Di beranda ini kuputar lagu pulang
Untuk diriku yang tak pernah pergi
Dan dirimu yang tak pernah kembali
2024.
Agus Widiey lahir di Sumenep, Jawa Timur, 17 Mei. Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, ini menulis puisi dengan dwibahasa, Indonesia-Madura.
Ridwan Kh. tinggal di Magelang, Jawa Tengah. Selain menulis, ia mengelola toko buku Diksi Bookshop.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo