Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Puisi Ahmad Nyabeer

Ahmad Nyabeer, kelahiran Desa Batang Batang, Sumenep, adalah penulis buku puisi Riwayat Sarung (2022).

10 Maret 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi: Tempo/Alvin Siregar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ahmad Nyabeer

Vistula

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti kudengar lagi, Anton

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

perkataanmu di tepi sungai ini

 

ketika purnama tiba

dan ikan-ikan berebut

mencapai angkasa

 

"Mereka berenang dari masa lalu!"

kau kunyah waktu

bagai roti obwarzanek 

selalu gurih direnungkan

 

Seperti langit yang tak suka menerka

jumlah retakan perut

Krakow

 

Air mata Szymborska

dan darah luka Solidarnosc

telah merontokkan sirip dan

memerahkan ujung ekor mereka

 

Menyisir kaki sungai

dari Polandia hingga Rusia

batu-batu masa depan

mereka belah satu-satu

 

Di tengah kemesraan angsa-angsa Vistula

harapmu menjelma gelembung

sulung gerimis dan sabun

mengusapi dua mata dan rambutmu

memiuh seluruh duka laramu

 

Seolah mencari kasih sayang

mereka terus berenang

dan akan terus berenang

di sungai-sungai lain

di abad-abad lain

hingga kelak menemukan purnama lain

Sebuah purnama yang dirindukan

hutan dan hujan

AN, 20 Januari 2024 M

Melawat Gerbang

; Potre Koneng

 

kulewati gerbang ini

dan kulihat kau melambai

di tengah kabut sejarah Sumenep

serupa kera Gumuk

tinggal hantu dan lumut

kuburan begitu sunyi

goamu kini tanpa semadi

seorang asing pernah datang

menaruh lampu

di degup kesepianmu

tapi dindingmu gemetaran

dalam hingar disko

menginjak-injak sajadahmu

sungai demi sungai

berubah selokan gedung-gedung

ladang demi ladang menjelma

bubur setengah tandas

maka bila tak ada lagi

yang sanggup mengerti

piuh lambaimu, Putri

kumohon, sebelum mati

beri aku sasmita

bintang biru

atau ringkik kuda

sekali lagi

seperti dulu

AN, 24 Januari 2023 M

Ahmad Nyabeer adalah nama pena Ahmad Fawa'id. Ia pegiat Komunitas Penyisir Sastra Iksabad (Persi), Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa. Menulis buku puisi berjudul Riwayat Sarung (2022).

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus