Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Puisi Didik Wahyudi

Didik Wahyudi kelahiran Surabaya. Puisinya disiarkan di berbagai media lokal dan nasional.

4 September 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Imam Yunni

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Didik Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BILA PUISI INI ADALAH SEEKOR BURUNG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

: Octavio Paz, Batu Matahari

Ia memiliki banyak sekali

Ranting dan dahan

Tempatnya hinggap

Dan menyuarakan kehidupannya

 

Ia melayang di atas

Rimbunan hutan

Yang hijau

Yang terhalangi kabut masa lalu

 

Ia melayang rendah pula

Di sepanjang sungai

Yang membawa

Cerita-cerita hulu

 

Dan membentuk dirinya

Bersama bunyinya sendiri

Dan matahari yang berjatuhan

Ia melayang di situ

 

Dengan tenang

Ia turun ke rerumputan

Mematuki kerikil waktu

 

Bila puisi ini adalah

Seekor burung

Ia mempunyai perjalanan

Panjang menuju puncak

Bukit

 

Pohon-pohon masa lalu

Dan baju sungai yang segar

Kulit terang matahari

Tersimpan rapi dalam helai-helai

Bulunya yang lembut

 

Dan membawanya lebih lekat

Ke pandangan para pemburu

Yang haus menyalinnya

Ke atas kertas, atau panggung,

atau kanvas.

 

(2022)

 

 

MAGNET

 

Meski agak terlambat

Tiba juga aku di pantai ini

Seseorang telah mengisahkannya

Dengan indah dan aku telah

datang lalu membenarkannya

 

Aku menemukan yang ia temukan

Menciumi angin yang mengemas

Seluruh bau lautan

Ikan-ikan dalam keranjang,

Asap api unggun para pelancong,

pohon-pohon nyiur,

 

Bangkai seluruh

Isi lautan jadi perangkap

Yang mendekap hari-hari merah

di hadapanku

 

Selalu, selalu ada seseorang,

Sesuatu yang membuatmu

Melakukan atau tidak

Melakukan sesuatu

 

Dan beberapa orang

boleh jadi pernah jatuh hati

kepada puisi karena seseorang

telah menulis sebuah puisi

Tak pernah mati: Aku.

 

(2022)

 

Didik Wahyudi lahir pada 30 Juli 1978 di Surabaya, Jawa Timur. Ia menulis puisi, cerpen, dan menyutradarai teater. Buku puisinya berjudul Pelajaran Bertahan (2019).

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus