Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Puisi Mohamad Baihaqi Alkawy

Mohamad Baihaqi Alkawy menulis puisi yang disiarkan di berbagai media dan termaktub dalam sejumlah buku antologi bersama.

26 Mei 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi: Tempo/Alvin Siregar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemburu Banteng

kau mengunyah pizza di samping Sekongkang
dia menenggak scotch whisky di beranda hotel tropica

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

kalian lah antara lain pemburu banteng Raden Saleh, aku menguntit
saat kau bantai dan santap ia anyir kuning daging

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

permukaan tubuhmu beraroma biru usai menempel
di kulitnya. tapi sisa arang di jantungmu masih menyala
memanggul gejolak api yang aku bawa dan percikkan
tepat di pangkal dadamu yang berwarna tanpa nama

kenapa demikian terpikat ingin kau sadap
getah benihnya agar serupa. padahal cukup panggul api
yang aku bawa ini, kau bakal tahu ujung pangkal
hasrat bermula. ujung pangkal yang buat kita tegak darinya.

hingga entah. matamu yang kuning daun aur jatuh
ke bening telaganya yang sentosa

di mana pusara kepala suku kampungmu ini.

2023

Jerat Laba-laba


kau ingin menjadi daun di tangan Tisna Sanjaya
tapi terlanjur masuk dalam sarang laba-laba.
meski ia selembut jantung pisang yang menjerat ekor,
jungur dan teduh matamu yang abu-abu

gadingku yang terlampau perkasa ini semakin buas
seketika tahu bahwa jantungmu telah pecah jadi dua
setengah menjalar dalam dagingku dan setengahnya lagi
menyaru jaring laba-laba yang mengitari sarangmu

aku putus jaring laba-laba itu tengah malam buta
tapi kau tak rela. dan mengira aku penyamun yang mencuri
inti jantung sembari menghidu celah perigimu sebau belerang itu.

2023

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

MAKLUMAT

Para penulis bisa mengirimkan cerpen, puisi, dan esai seni-budaya untuk Tempo lewat email: [email protected] dan cc: [email protected]. Panjang cerpen maksimal 13.000 karakter. Kiriman puisi minimal lima judul. Panjang esai maksimal 6.000 karakter. Karya-karya tersebut belum pernah terbit di medium apa pun, seperti media, blog, hingga media sosial. Lampirkan biodata singkat, alamat lengkap, kontak, dan nomor rekening. Waktu tunggu maksimal enam pekan. Terima kasih.

Mohamad Baihaqi Alkawy

Mohamad Baihaqi Alkawy

Lahir di Toro-Penujak, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Mei 1991. Alumnus magister Studi Agama dan Resolusi Konflik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menulis puisi dan esai.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus