Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Putri Duyung ala Chow

Stephen Chow mengadaptasi kisah putri duyung H.C. Andersen. Tapi, di tangannya, Putri Duyung menjadi gokil, penuh kejutan.

21 Maret 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

The Mermaid
Sutradara: Stephen Chow
Penulis naskah: Stephen Chow, Kelvin Lee, Hi Miu-kei, Lu Zhengyu, Fung Chih-chiang, Lu Zhengyu, Ivy Kong, Chan Hing-ka, Tsang Kan-cheung
Pemain: Deng Chao, Jelly Lin, Kitty Zhang Yuqi, Show Lo, Tsui Hark, Kris Wu, Wen Zhang

Film ini dibuka dengan benda-benda museum eksotis dunia dari sebuah rumah sewa kumuh. Ada Tyrannosaurus rex dan harimau Bali. Para pengunjung memprotes. Sebab, yang ditampilkan adalah kadal yang diawetkan dan anjing yang dicat loreng-loreng. Lalu, untuk menghentikan pengunjung yang meminta pengembalian uang, si "pemilik museum" mengajak mereka ke kamar mandi untuk melihat hasil kerja kerasnya.

Sesosok berambut pirang keluar dari bak mandi dalam gerak lambat. Saat penonton berharap menyaksikan putri duyung—seperti judul film ini—mereka justru melihat pemilik museum tadi mengenakan lipstik, bra, dan kostum duyung. Rambut tipis tampak dari perutnya. "Hai..., mari foto bersamaku," katanya.

Mo lei tau, sejenis kejenakaan yang tak masuk akal, kembali jadi ramuan andalan Stephen Chow dalam film terbarunya. Lewat The Mermaid, dia mengadaptasi kisah fantasi Hans Christian Andersen menjadi komedi super-ekstrem.

Kisahnya tidak rumit. Liu Xuan (Deng Chao), seorang pengembang, berencana membuka resor di Teluk Hijau, cagar alam lumba-lumba yang dilindungi. Bersama rekannya, pengusaha properti cantik Ruolan (Zhang Yuqi), Liu menggunakan sonar untuk mengusir segala jenis satwa laut. Sonar itu ternyata tak hanya membunuh ratusan lumba-lumba, tapi juga menyakiti komunitas duyung yang selama ini berdiam di sana. Komunitas yang tersisa lalu mengirim duyung tercantik, Shan (Jelly Lin), untuk merayu sang mogul dan membunuhnya.

Tentulah, seperti dalam kisah-kisah besar lain, rencana ini berantakan. Tiap kali Shan hendak membunuh, rencana itu jadi bumerang. Bulu babi yang dilemparkannya ke Liu mental kembali ke wajahnya. Pisau yang hendak ditusukkan ke sang mogul justru mengenai tangannya sendiri. Mulut sang putri berbusa, rambutnya berantakan, bulu babi menempel di wajahnya.

Chow gemar "menyiksa" karakter-karakternya secara fisik dan mental dalam film-filmnya. Toh, meski ramuan yang sama diberikan untuk The Mermaid, resep ini terbukti masih jitu. Penonton bertahan di bioskop untuk tertawa melihat kejenakaan atau mendengar dialog yang di luar batas kemanusiaan itu.

Setelah Chow mengangkat tema kekompakan dan olahraga (Shaolin Soccer), perang antar-gangster (Kung Fu Hustle), hubungan ayah dan anak (CJ7), serta legenda mistik (Journey to the West: Conquering The Demon), romantika menjadi tema utama dalam The Mermaid. Sejauh ini Chow jarang mengangkat romantika sebagai fokus utama. Biasanya raja komedi ini hanya menggunakannya sebagai gimmick dan pemanis.

Toh, tema romansa juga tak menghentikan langkahnya untuk menyajikan banyolan yang aneh dan gokil. Saat cinta mulai bersemi di antara putri duyung dan si pengusaha, sejumlah adegan romansa memang membuat penonton terharu, tapi tak sampai menit berikutnya Chow kembali bisa membuat penonton terpingkal-pingkal.

Film ini menunjukkan bahwa komedi tidak selalu dangkal. Sepanjang film ini, sesungguhnya sutradara menyampaikan kritik terhadap para pengusaha properti yang mengambil keuntungan tanpa memperhatikan lingkungan. Di Cina, The Mermaid ditayangkan perdana pada 18 Februari lalu. Film ini laku keras dan menduduki peringkat pertama film terlaris sepanjang masa di Cina. Pendapatan kotor film ini kini mencapai 3,366 miliar yuan dan masih akan terus bertambah.

Amandra M. Megarani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus