Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Rehal-praginanto

Pengarang: peter l. berger dan hansfried kellner. jakarta: lp3es, 1985. (bk)

13 Juli 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SOSIOLOGI DITAFSIRKAN KEMBALI Oleh: Peter L. Berger dan Hansfried Kellner Penerbit: LP3ES, Jakarta, 1985, 205 halaman SAMPAI sekarang sosiologi ternyata belum diperhitungkan ilmuwan dari disiplin lain. Dan, lebih parah lagi, para sosiolog sendiri juga diliputi kebingungan terhadap pemahaman yang tepat tentang arti serta ruang gerak disiplin ilmunya sendiri. "Siapa pun yang sering mengikuti pertemuan dalam disiplin sosiologi tidak akan gagal melacak keraguan diri dan ketidakpuasan yang tak selalu bisa disembunyikan mengenai nasib menjadi sosiolog dewasa ini," tulis Peter L. Berger dan Hansfried Kellner dalam buku ini. Sekarang ini ada dua aliran yang dominan dalam sosiologi: positivisme dan utopianisme. Menurut penulis buku ini, keduanya mewakili penyimpangan dalam lapangan keilmuan sosiologi. Untuk revitalisasi disiplin ilmu yang muncul pada abad ke-17 itu harus mengarah pada penyangkalan keduanya. Artinya, tidak hanya mencakup struktur kognitifnya, tapi juga pemahaman tentang arti menjadi seorang sosiolog. Untuk itu, para sosiolog dewasa ini harus kembali ke semangat "Weberianisme". Sebab, pemilik asli semangat ini - Max Weber - tidak diragukan tekadnya dalam rasionalitas ilmiah Barat modern. Ia mempunyai pemahaman yang khas mengenai arti studi masalah insani. "Suatu tindakan penjernihan penafsiran berada pada pusat metodologi Weber," tulis Berger dan Kellner, yang setengah mendewakan Weber. Max Weber, sebagaimana sosiolog terkemuka lainnya - Durkheim, Simmel, dan Parcto - berpendapat bahwa agama mempunyai peran sangat penting dalam penafsiran sosiologis. Menurut mereka, agamalah yang telah memberikan makna dan nilai-nilai kehidupan yang hakiki. Dengan demikian, memiliki "telinga teologis" mempunyai arti yang lebih dari sekadar keterampilan tambahan bagi sosiolog. Sedangkan obyek sosiologi adalah masyarakat modern sebagai suatu totalitas serta keterkaitannya dengan masyarakat lain. Dari permasalahan itu, Belger dan Kellner merumuskan kerangka pendekatan sosiologis," . . . bahwa perspektif sosiologis adalah komprehensif dan komparatif." Lalu, apa disiplin sosiologi itu? Sosiologi adalah struktur kesadaran modern yang menyediakan jawaban-jawaban bagi masalah kehidupan sosial. Sosiologi menyediakan berbagai konsep dan skema yang menjelaskan dengan apa proses perubahan dapat dianalisa dan dijelaskan. Praginanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus