Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Reuni Antara Penonton dan Empat Sekawan

Film yang diangkat dari serial HBO yang pernah sukses. Sekadar hiburan dan acara kangen-kangenan.

6 Juli 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka kembali!

Kuartet anak muda Hollywood yang bandel itu kembali menghibur para penggemar fanatiknya. Vince, Eric, Johnny Drama, dan Turtle, nama-nama dalam serial Entourage-yang sering disebut sebagai Sex and the City versi lelaki-pernah menjadi kesayangan penonton HBO. Para penonton setianya paham betul serial yang bertahan delapan musim tayang ini adalah hiburan sekaligus ejekan ringan terhadap industri Hollywood yang konyol dan rakus. Tak sampai mencapai kedalaman seperti film The Player yang merupakan kritik keras terhadap dunia Hollywood, Entourage adalah ajakan sineasnya tertawa bersama-sama.

Vince (Adrian Grenier) adalah "pangeran Hollywood", pencetak duit, cakep, semacam Leonardo DiCaprio fiktif yang diperebutkan studio besar. Kedua sahabatnya, Eric (Kevin Connolly) dan Turtle (Jerry Ferrara), serta kakak tirinya, Johnny Drama (Kevin Dillon), itulah yang disebut entourage, pasukan yang selalu mengikutinya, menemaninya, sekaligus menikmati seluruh kemewahan, duit, dan perempuan yang diperoleh sebagai sohib Vince.

Film Entourage dengan sutradara yang sama lebih mirip versi televisi musim tayang berikutnya. Serialnya diakhiri dengan perkawinan Vince-yang terasa dipaksakan untuk sebuah akhir yang menyenangkan-dan film ini dimulai dengan Vince yang sudah berpisah karena, "Kami terlalu cepat kawin," kata Vince dengan santai sembari mengadakan pesta sampanye di atas yacht bersama puluhan cewek berbikini. Sama sekali tidak patah hati. Sama sekali tak tampak pedih. Dan itulah jiwa film Entourage. Segala kesedihan, segala kegagalan, hanya akan bersifat sangat sementara karena keempat sekawan dengan segera bangkit, berpesta lagi.

Kali ini Vince tidak hanya ingin membintangi sebuah film besar. Dia ingin menjadi sutradara. Ari (Jeremy Piven), salah satu alasan besar penonton betah menyaksikan serial dan film ini, sudah menjadi kepala studio Hollywood. Ari masih berisik dan semakin berkuasa. Vince memang berbakat, tapi itu bukan berarti Ari bisa begitu saja menghamburkan duit untuk film Jekyll and Mr Hyde modern gaya Vince. Apalagi duit film itu diperoleh dari konglomerat Texas yang mempunyai putra manja yang banyak tingkah, Travis McCredle (Haley Joel Osment). Ini menjadi masalah karena anggaran film membengkak dan Travis diutus sang ayah menjadi penentu apakah film itu layak memperoleh duit tambahan atau tidak.

Serial ini sukses dan memiliki pengikut justru karena setiap episode menampilkan jalan cerita bagi setiap karakter dengan persoalan ringan, asyik, sekaligus merupakan parodi dari kehidupan Hollywood. Itulah yang membedakannya dengan Sex and the City, yang juga menampilkan empat sahabat dengan persoalan cinta, seks, dan budaya khas New York. Maka Entourage lebih mampu menertawai diri sendiri.

Vince, yang sebetulnya merupakan alter-ego aktor Mark Wahlberg-yang menjadi produser eksekutif serial televisi dan film ini-tidak memandang tragedi atau kesuksesan dengan serius. Hidup dipandang dengan enteng dan santai, sehingga filmnya yang gagal pun akan dihadapi dengan sikap yang setengah tak peduli.

Sebetulnya bentuk film dari serial yang sukses seperti yang dilakukan Sex and the City dan Entourage memang persembahan untuk para penggemar belaka. Lazimnya film yang berupaya menghidupkan masa kejayaan sebuah serial yang baru saja selesai masa tayangnya tak pernah berhasil sebagai sebuah karya sinema. Jadi ini acara kangen-kangenan. Orang akan gembira bertemu dengan tokoh-tokoh kesayangan mereka meski jalan cerita tak keruan.

Jika ada jarak waktu yang panjang antara serial dan adaptasi film-katakanlah seperti film Mission: Impossible atau The Man from U.N.C.L.E.- yang terjadi adalah sebuah definisi dan interpretasi ulang dari serial televisi yang sukses. Zaman berubah, lokasi berpindah; si jahat juga berubah; persoalan mungkin akan lebih modern dan berteknologi tinggi, seperti yang terjadi dengan film Mission: Impossible (Brian De Palma, 1996) dan The Man from U.N.C.L.E.; dan tentu saja pemerannya adalah aktor masa kini yang dipastikan membuat penonton berduyun-duyun memenuhi bioskop. Mission: Impossible menggunakan Tom Cruise dan kini sudah masuk ke franchise kelima. Film The Man from U.N.C.L.E. menggunakan Henry Cavill dan Armie Hammer, yang masih akan membuktikan apakah interpretasi Guy Ritchie ini akan berhasil menarik penonton.

Karena itu, jika dianggap sebagai pesta reuni antara tokoh film dan penontonnya, Entourage sudah cukup memenuhi rasa kangen. Tapi jangan menilainya lebih dari itu.

Leila S. Chudori


Entourage
Sutradara: Doug Ellin
Skenario: Doug Ellin
Berdasarkan Tokoh-tokoh Dari Serial Dengan Judul Yang Sama
Pemain: Jeremy Piven, Kevin Connolly, Adrian Grenier, Kevin Dillon, Jerry Ferrara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus