Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Shrek 2
Sutradara: Andrew Adamson
Suara: Mike Myers, Eddie Murphy, Cameron Diaz, John Cleese, Julie Andrews, Antonio Banderas, Rupert Everett.
Produksi: DreamWorld
Romeo dan Juliet tidak mati setelah minum racun. Mereka menikah, kemudian langsung saja disergap kemelut pertamanya dalam perkawinan. Kita tahu, Shrek, film animasi keluaran tahun 2002, berakhir dengan potongan fragmen heboh: Shrek (baca: gergasi berperut buncit, bermata besar, berkuping seperti trompet—pokoknya jauh sekali dibandingkan dengan si Pangeran Tampan) menaklukkan kekuatan dan hati naga raksasa yang menyemburkan lidah api dari mulutnya, serta menghancurkan si penguasa oportunis lagi kejam, Lord Farquaad. Shrek 2 menyodorkan fragmen lain.
Konflik tetap berlangsung, tapi makhluk yang mesti ditaklukkannya kali ini: mertuanya sendiri, pucuk kekuasaan tertinggi di kerajaan makmur Far Faraway Land. Dua sejoli, Shrek (Mike Myers) dan Fiona (Cameron Diaz), mengakhiri bulan madu setelah mendapat undangan resmi kerajaan itu. Sambutannya meriah, tapi api benturan cepat memercik. Di halaman istana yang luas dan mewah, raja, permaisuri, segenap jajaran aristokrasi, dan rakyat melongo melihat wujud ”sang Pangeran Tampan”—lebih-lebih setelah menyaksikan ratu kesayangan mereka, Ratu Fiona. Ratu jelita dan semampai itu telah berubah menjadi gergasi hijau yang juga gembrot.
Sebagaimana Shrek, Shrek 2 mengisahkan tema si jahat yang ingin mempertahankan nilai lama versus si baik yang mewakili nilai-nilai baru, egaliter. Peta konfliknya jelas. Shrek, seekor ke-ledai yang cerewet (Eddie Murphy), dan Kucing Bersepatu (Antonio Banderas) berhadap-hadapan dengan Raja, Pangeran Tampan, dan Peri Godmother, ibu Pangeran Tampan yang ingin Fiona jatuh ke pelukan putranya. Pertempuran panjang, berliku: melibatkan sejumlah tokoh dongeng seperti Pinokio, Kucing Bersepatu, kue jahe, dan ramuan ajaib yang bisa menyulap gergasi jadi manusia.
Shrek kini seorang pemuda tampan. Cerita terus bergulir, sampai akhirnya kekuatan Peri Godmother dilumpuhkan. Tapi Fiona, yang mendapat kesempatan menjadi manusia, justru memilih kembali jadi gergasi berbadan gembrot. Ia memilih hati Shrek. Cinta Shrek-Fiona bukan cinta platonis, melainkan bentuk lain dari keindahan, keindahan non-Hollywood.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo