Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Satu bahasa

Ross pople (pemain celo) & michael freghan (pianis) dari inggris tampil di teater arena tim sebagai duta budaya. pertunjukannya memikat. ross menyimpan berbagai penghargaan sebagai pemain celo utama. (ms)

24 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ROSS Pople, orang Inggeris kelahiran Selandia Baru (1945), adalah pemain celo yang jempol. Ia menyimpan berbagai tanda penghargaan. Terutama yang agaknya paling ia banggakan adalah karena pada usia 24 tahun, ia sudah menjadi pemain celo utama dari Menuhin Festival Orchestra. Ia pun sering tampil sebagai pemain tunggal bersama Menuhin atau pemain andalan dalam Menuhin Ensemble. Sekitar hanya 100 pengunjung, tertegun di Teater Arena TIM 13 Juni yang lalu, menyaksikan penampilannya. Pemerintah Inggeris telah mengirimkan musikus ini sebagai duta budaya, dengan ditemani seorang pemain piano Michael Freyhan yang berusia 38 tahun. Ross memilih beberapa repertoar yang manis dan lincah dari tangan-tangan Boccherini, Shostakovitch, Maconchy, Beethoven dan Faure. Disiplin Ia mengaku ingin selalu komunikatif dengan penonton -- meskipun tidak selamanya dapat dilakukan, dan inilah yang sering membuat pertunjukan tidak sukses. "Kesuksesan banyak tergantung pada latar belakang edukatif penonton," katanya kepada Bachrun Suwatdi dari TEMPO. "Di Bangkok saya kurang berhasil karena persoalan itu." Tetapi di Jakarta, malam itu, lepas pertunjukan mukanya tampak girang. Tanpa melirik ke kertas partitur, Ross telah menampilkan gesekan yang amat terlatih. "Disiplin utama yang harus dipegang pemain musik adalah ketenangan dan ketelitian. Kalau perlu, pelajari benar-benar tiap partitur bagai anda meneropong sesuatu benda," ujar Ross yang mengaku berlatih minimal 8 Jam sehari. Pada awalnya Ross berniat jadi ahli hukum. Tapi kemudian nasib menentukan lain. Ia memiliki bakat yang besar untuk memainkan musik modern. Ini malah mendorong beberapa orang komponis sengaja menyusun komposisi khusus buat dia. Kalau pemerintah Inggeris kemudian menunjuknya sebagai duta, barangkali karena sejak 1976 ia dikukuhkan sebagai pemain celo utama dalam BBC Symphony Orchestra. "Kenapa musik sebagus itu, penontonnya sedikit?" tanya seorang penonton yang rupa-rupanya berdarah Itali. Langkanya penonton ini memang agak mengherankan, mengingat minat terhadap pertunjukan musik klasik tahun lalu pesat maju. Konser-konser yang diadakan di TIM atau di Studio V RRI selalu diperhatikan. Jadwal penampilan musik sekarang sudah seharusnya diatur sehingga tidak terjadi inflasi. Disayangkan juga bahwa musik mancanegara hanya sempat bertengger di Jakarta. Harusnya sih bisa ngubek sampai ke daerah. Ross sendiri harus pergi ke beberapa tempat di Asia, Australia dan Amerika Latin. "Saya terbang ke pelosok-pelosok dunia dengan berbagai rintangan. Udara dingin dan panas. Hanya satu menarik hati saya: bahwa musik mempunyai satu bahasa."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus