Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Wajahnya mirip denganku

Franky & adiknya, jane, meledak di pasaran kaset dengan rekaman berjudul musim bunga. pasangan dari surabaya yang nyong ambon ini menampilkan musik yang sederhana dengan lirik yang kuat, kadangkala monoton. (ms)

24 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM hal bakat kaum muda dalam penggarapan musik pop pribumi, kota Surabaya memainkan peranan penting sesudah Bandung. Dari sana pernah muncul Dara Puspita. Kemudian Leo Kristi. Yang terakhir ini Franky dan adik perempuannya, Jane. Franky & Jane meledak di pasaran kaset terutama di kalangan remaja dengan rekaman berjudul Musim Bunga. Album ini dilemparkan oleh Jackson Records. Ia memiliki beberapa buah kelainan, sehingga berbeda dari kaset-kaset sampah yang memberondong pasar saat ini. Kaset ini jelas tidak hanya didukung kepentingan komersiil. Kaset ini mungkin dapat dianggap salah satu identitas remaja kini. Cemeng Dan Merintih Di dalam sampul kaset dimuat ke-12 buah lirik lagu. 6 di antaranya (Dari Sepi Ke Sepi Kembali, Perjalanan, Nyanyian, Benua Baru, Pelabuban, Pekerja) berasal dari sajak penyair muda Yudhistira Ardi Nugraha. Kata-katanya sederhana, bicara tentang kenyataan hidup sehari-hari dengan cara enteng dan segar. Selain Franky dan Jane, sampul itu juga menampilkan identitas beberapa pendukung rekaman. Willy Soemantri, Lulu Sumaryo, Sofyan Aldin, Max Sapulette, Amir Katamsi, Suryati Supilin, Umar Tamtam. Ini menunjukkan tanggungjawab atas kaset yang kwalitas rekamannya termasuk baik untuk ukuran kaset pribumi. Warna musik yang dilemparkan Franky adalah warna musik country. Suara gitar sangat menonjol, dram memberi aksentuasi, sedang suara biola memberi suasana dan latar belakang. Hampir semuanya seperti balada yang pernah kita dengar dari Joan Baez, Bob Dylan, Melani atau John Denver. Franky terus terang mengakui banyak dipengaruhi John Denver, sedang Jane baik warna suara maupun kecenderungannya dalam menginterpretasikan lagu condong pada Melani. Cemeng dan merintih. Dalam muka A kita jumpai lagu Perjalanan yang boleh dianggap lagu paling bagus dalam album. Liriknya kuat, serta lagu yang diciptakan untuk lirik itu pas sekali. Di sini kita merasakan keharuan yang berbeda sekali dengan keharuan lagu-lagu pop Indonesia lainnya. Seakan-akan enteng dan acuh, tetapi sebenarnya penuh perhatian dan simpati pada kehidupan dengan cara yang baru. Terasa benar perbedaannya kalau kita misalnya membandingkan dengan lagu-lagu yang diciptakan Riyanto, Titiek Puspa atau Yasir Syam. Lirik Perjalanan antara lain menyebutkan: Duduk di hadapanku seorang ibu/dengan wajah sendu/penuh rasa haru ia menatapku/seakan ingin memeluk diriku/ia lalu bercerita tentang/anak gadisnya yang t'lah tiada/karna sakit dan tak terobati/yang wajahnya mirip denganku. Lagu itu mendapat sambutan bagus sekali dari para remaja. Suara cemeng Jane yang merintih memberikan tampang yang khas, sehingga lagu yang mula-mula kedengaran terlalu datar dan bego ini makin lama didengarkan makin enak. Musik Franky & Jane sederhana. Acuh, meskipun manis. Kadangkala terasa amat monoton. Bahaya yang terbesar adalah membosankan. Karena itu ia memerlukan lirik yang kuat dan seleksi yang ketat. Kalau ini dapat dilaksanakan terus, kakak beradik nyong Ambon dari marga Sahilatua ini akan memberi andil yang menonggak dalam musik pop Indonesia. Mereka telah mengkombinasikan lagu dengan puisi. Sebagaimana Bimbo dengan Penyair Taufiq Ismail, Franky juga pernah tampil di TIM menyanyikan sajak-sajak Yudhistira. Putu Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus