SATU hari dalam satu bulan, pintu-pintu besi itu dibuka. Itulah hari yang dinantinanti Helena, bekas pengedar obat bius, atau Mary, yang dituduh mencuri, dan bagi sebagian dari 300 narapidana di lembaga pemasyarakatan wanita Holloway, di utara Kota London. Sebab, satu hari dalam satu bulan, mereka tak lagi sekadar individu yang dihukum masyarakatnya. Mereka bukan sekadar nomor di punggung seragam. Satu hari dalam satu bulan, Jane, yang dipenjara 7 bulan karena terlibat kasus penipuan, kembali merasakan kebahagiaan seorang ibu. Paling tidak, selama enam jam ia bisa hanyut dalam dekapan Adam, putranya yang berusia dua tahun. Seperti juga Maurea, yang ketika berkumpul dengan kedua putrinya sesaat lupa bahwa ia seorang pembunuh. Di Eropa, Holloway satu-satunya lembaga pemasyarakatan yang mengizinkan narapidana bergaul dengan anak mereka. Alasannya, lebih dari sekadar "kebutuhan biologis". Sebab, manusia -- apalagi narapidana -- bukan cuma kumpulan dari dosa-dosanya di masa silam, tapi juga punya masa depan. Dan kehadiran anak, yang bisa diasuh dan dibelai, memberi semangat juang bagi mereka yang hidup di belakang terali. Sampai satu hari dalam satu bulan, pintu-pintu besi itu terbuka kembali. Menilai dan Memaafkan "Seorang anak lahir mencintai orangtuanya. Lalu, ia mulai menilainya. Setelah itu, jarang sekali ia bersedia memaafkannya." Kata-kata sastrawan Inggris Oscar Wilde tersebut diambil sebagai peringatan di Holloway. Mereka tahu, tak mudah bagi anak-anak untuk memahami dan memaafkan orangtuanya yang dipenjara. Di antaranya, banyak yang menjalani hukuman 10 sampai 15 tahun akibat berbagai tindak kejahatan mulai dari pencurian sampai pembunuhan. Memberi dan menerima Wajah-wajah tegang menjelang jam berkunjung itu berakhir ceria setelah ibu dan anak berkumpul. Di Holloway, kesan penjara sengaja dihindarkan. Tak ada terali, tak ada sipir selama narapidana berkumpul dengan keluarga, dan segala kegiatan berlangsung di ruang rekreasi. Seorang ibu bebas mengajak anak-anaknya melukis atau bermain trampolin. Ia bahkan memasak makan siang untuk keluarga yang berkunjung. "Semua ini mendidik mereka bukan cuma untuk menerima, tapi juga memberikan kasih sayang," ujar Wayne Murray, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Holloway. kreditasi:Foto esai: Marc Deville/Gamma Teks: Yudhi Soerjoatmodjo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini