Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SUARA klarinet yang dimainkan Carol McGonell itu sangat liar. Teknik-teknik tiupannya sangat baru, seperti tiupan-tiupan yang terkadang lebih dari satu suara dan teknik pernapasan yang sangat kompleks. Sementara itu, suara piano yang dimainkan Joanna Chao begitu berkebalikan. Sangat kontinu dan minimalis.
Itulah nomor Michael Galante berjudul Flicker yang dimainkan oleh Argento Chamber Orchestra, New York. Komposisi ini terasa sekali ingin menghindar dari jebakan sistem 12 nada, mengingatkan saya pada Fleuve Magique karya G. Scelsi. Bagi Michael Galante, terasa sistem 12 nada yang dikembangkan Arnold Schoenberg pada 1963 itu telah lewat. Dia ingin selangkah lebih ke depan.
Selain Flicker, karya Galante lainnya yang ditampilkan adalah Melodies, yang menggunakan alto flute, trompet, bassoon, perkusi, dan bas klarinet. Michael Galante adalah seorang komponis Amerika. Ia juga konduktor Argento Chamber Orchestra. Argento Chamber, menurut komponis Tony Prabowo, adalah ansambel yang ekstrem sekali. Mulanya mereka hanya mau menampilkan komposisi yang tergolong spectral music. Khususnya komponis avant garde asal Prancis, Tristan Murail. Baru kemudian mereka mau menampilkan yang di luar jenis itu.
Sebuah nomor Tristan Murail, Garrigue, dimainkan pada malam pertama, menggunakan alto flute, selo, viola, dan perkusi. Dalam buku program disebutkan garrigue adalah sejenis tumbuhan yang baunya sangat harum yang tumbuh di Prancis.
Luar biasa rangkaian eksplorasi instrumennya. Ada harmoni yang tidak bisa ditebak. Seperti juga Galante, Murail ingin melampaui sistem 12 nada. Para musisi mengeksplorasi wilayah ”fals” dengan teknik tinggi. Itu terutama terlihat pada permainan viola Stephanie Griffin. Tapi, pada malam kedua, saat Stephanie Griffin melakukan solo viola, yang mengejutkan saya, vibrasi gesekannya seperti memiliki kehangatan orang Asia.
Dua komposisi baru Tony Prabowo, Music for Seven Instruments dan Quartet, juga dimainkan. Dua komposisi ini sangat akurat dalam menempatkan kontrapung, harmoni, dan melodi. Terlihat keorisinalan komposisi yang dibuat oleh Tony. Ketika kita mendengarkan karya tersebut, kita sudah merasa akrab dengan bunyi itu dan seakan kita pernah berada di satu ruangan bersama-sama sebelumnya, baik secara gramatikal maupun emosi.
Ada beberapa karya komponis avant garde lain yang dimainkan oleh Argento Chamber. Salah satunya karya komponis terbesar dunia saat ini, Pierre Boulez. Karya Pierre Boulez yang dimainkan pada malam kedua adalah karya pendek berjudul Improvise pour le Dr.K. Ini adalah karya pada 1969, setelah Pierre Boulez meninggalkan sistem 12 nada. Ia memang salah satu pelopor untuk pencarian musik yang melampaui sistem warisan Schoenberg itu. Kebanyakan karya komponis yang dipilih dimainkan oleh Argento Chamber Orchestra ini, seperti Georges Aphergis, Gerard Grisey, Kee Yong Chong, Eliot Carter, Bernhard Lang, dan Brian Ferneyhough, terasa ”mengikuti jalan” Boulez , meski mereka berbeda titik tolak filosofisnya.
Greogry Hallink, cellist kelompok ini, mengatakan kepada saya bahwa dia sudah tak lagi memainkan karya-karya klasik Bach dan Beethoven. Ia mengatakan dirinya melakukan ”potong jalan”. Langsung melakukan pencarian-pencarian musik yang terbaru.
Sebagai cellist, ada peristiwa kecil yang menarik saya pada hari pertama. Ketika ansambel ini ingin mulai memainkan salah satu nomor, tiba-tiba Gregory Hesselink berdiri dan pergi ke belakang. Semua terdiam dan menunggu sang cellist kembali ke tempat duduknya. Ternyata stoper selonya lupa terbawa, yang membuat anggota ansambel lain tertawa. Selesai konser, saya beri salam Gregory Hesselink dan saya bertanya, ”Apakah Anda betul-betul lupa atau itu trik pemanggungan?”
Saya penasaran karena beberapa tahun lalu, ketika saya menonton konser Ansambel Inter Kontemporer Pierre Boulez di Opera Gamier, Paris, sang cellist bernama Pierre Strauss melakukan hal yang sama. Gregory Hesselink terpingkal-pingkal mendengar pertanyaan saya. Dia berkata: itu juga bagian dari permainan, kok….
Jassin Burhan, seorang cellist
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo