Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
The Venture of Islam: Iman dan Sejarah dalam Peradaban Dunia | ||
Penulis | : | Marshall G.S. Hodgson |
Terjemahan | : | Mulyadhi Kartanegara |
Penerbit | : | Paramadina, Jakarta, 1999, xxv+356 halaman |
KARYA Hodgson ini dalam segi-segi tertentu akan mengingatkan kita pada magnum opsus sejarawan besar muslim Ibn Khaldun, yaitu karya yang berjudul panjang, Kitab al-'Ibar wa Diwan al-Mubtada' wa al-Khabar fi Ayyam al-'Arab wa al-'Ajam wa al-Barbar wa man 'Asharahum min Dzawi al-Shulthan al-Akbar, yang tentu saja tidak seterkenal pendahulunya, al-Muqaddimah, yang sering diterbitkan secara terpisah.
The Venture of Islam, seperti kitab tarikh Ibn Khaldun di atas, merupakan contoh yang sangat baik dari penulisan sejarah Islam atau tepatnya sejarah kaum muslimin setelah Perang Dunia II. Seperti Ibn Khaldun yang menggunakan pendekatan kebudayaan dalam menulis sejarah, Hodgson juga memakai civilization approach untuk melukiskan sejarah masyarakat muslim.
Menggunakan pendekatan tersebut, Hodgson bergerak dalam analisis tekstual yang biasa disebut "orientalisme". Tetapi, jauh melampaui Hodgson, Ibn Khaldun bergerak dalam analisis yang lebih luas, yang mencakup bidang seperti geografi, klimatologi, sosiologi, antropologi, etnologi, pedagogi, filosofi, astronomi, meteorologi, ekonomi, politik, logika, filsafat, sastra, dan agama. Bahkan dalam analisisnya tentang tumbuh, bangkit, dan punahnya suatu kebudayaan manusia, Ibn Khaldun membangun sebuah kerangka teori yang oleh para sejarawan mazhab Annales_yang semula berkembang di Prancisdisebut long term structurers, yang mempengaruhi, membentuk, dan menentukan perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia.
Karya Ibn Khaldun, seperti bisa disimak dari judulnya yang panjang itu,adalah salah satu contoh terbaik penulisan general atau total history pada masa "klasik", yang secara khas pada masa kontemporer dapat disimak dari karya para sejarawan mazhab Annales, seperti Marc Bloch, Fernand Brandel, atau Anthony Reid. Sedangkan pada masa kontemporer, karya Hodgson ini merupakan salah satu model general atau total history. Dalam konteks ini, Hodgson menempatkan sejarah Islam dan masyarakat muslim dalam totalitas peradaban manusia. Sayang sekali tujuan baik Hodgson ini lenyap dalam anak judul terjemahannya. Padahal, dalam judul aslinya The Venture of Islam: Conscience and History in a World Civilization, terlihat jelas bahwa Hodgson memandang "pengembaraan" (venture) Islam merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dalam peradaban dunia.
Sejarah Islam, bagi Hodgson, hanya bisa dipahami dalam kerangka lebih luas; totalitas tidak terbatas pada Islam, sejarah masyarakat-masyarakat muslim (Islamdon), dan produk peradaban yang berkarakter Islam (Islamicate); tetapi juga dalam konteks sejarah manusia dan peradabannya secara keseluruhan. Pendekatan totalitas peradaban yang dipahami Hodgson tentu saja berkaitan dengan pendekatan sama yang digunakan koleganya, sejarawan terkenal William McNeill, yang melalui karyanya The Rise of The West telah memulai penulisan kembali sejarah dunia. McNeill dalam karyanya itu menempatkan kebangkitan modernitas di Eropa dalam konteks seluruh sejarah umat manusia, termasuk di dalamnya kontribusi para ilmuwan muslim.
Tidak banyak yang tahu bahwa Hodgson sebenarnya juga sejarawan tentang sejarah dunia. Dalam kaitan inilah Hodgson ingin menempatkan sejarah yang disebutnya Islamicate dalam konteks sejarah Asia Barat dan seluruh sejarah umat manusia sebelum kedatangan Islam. Dari segi pendekatan, pendekatan Hodgson juga mirip dengan pendekatan al-Thabari, sejarawan besar muslim lain yang terkenal dengan karya monumentalnya, Tarikh Thabari.
Memandang hal tersebut, The Venture secara keseluruhan (aslinya tiga jilid) merupakan salah satu usaha terpenting untuk memberikan kategori-kategori yang dapat digunakan untuk memahami sejarah kaum muslimin dalam konteks seluruh peradaban, termasuk dunia pertanian menetap, kota-kota, dan kebudayaan tinggi (high culture).
Asumsi dasar Hodgson bahwa dalam sejarah dunia terdapat "sejarah Islam" atau sekurang-kurangnya "sejarah kaum muslimin" mirip dengan kerangka mazhab Annales. Bagi Hodgson terdapat struktur-struktur yang khas dalam perkembangan umum masyarakat-masyarakat tempat Islam menjadi agama yang dominan. Struktur-struktur itu dalam banyak hal dibentuk oleh conscience, kesadaran keagamaanyang oleh penerjemah diterjemahkan "keimanan" yang tentu agak misleading. Conscience, seperti bisa diduga, adalah istilah yang disebut para sejarawan mazhab Annales mentalite, sejarah mentalitas.
Terlepas dari penerjemahan yang kadang-kadang kurang akurat serta kesalahan tipografi yang cukup mencolok, penerbitan karya ini ke dalam bahasa Indonesia perlu disambut hangat. Secara substantif karya ini cukup obyektif dan secara metodologis dapat mendorong penerapan pendekatan dan metode baru di kalangan peneliti dan sejarawan Indonesia. Sayang, terjemahan ini baru terbit satu jilid, tidak keseluruhan, sehingga keasyikan kita menikmati karya ini menjadi terputus.
Azyumardi Azra
*) Guru besar sejarah di IAIN, Jakarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo