Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Sekali Lagi, Kisah Nyata Sang Wartawan

Kisah perjuangan wartawan Irlandia yang tewas dibunuh mafia narkotik akibat tulisannya. Kali ini, wartawan perempuan digambarkan dengan pas.

28 Juni 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

VERONICA GUERIN
Sutradara: Joel Schumacher
Pemain: Cate Blanchett, Gerard McSorley
Produksi: Touchline Pictures

Dublin di awal tahun 1990-an yang berwarna biru gelap dan basah itu bertabur jarum suntik bekas yang bertebaran di jalan. Ada anak-anak yang bermain dengan tabung isap dan jarum suntik seperti sebuah mainan, dan remaja dengan tatapan kosong. Veronica Guerin, wartawan itu, melangkah masuk. Seorang ibu dari seorang anak balita; seorang wartawan dengan nyawa singa yang protektif. Dari tatapan kosong anak-anak yang dijajah oleh butir heroin itu, Veronica memecut cambuk perlawanannya: mafia narkotik.

Film yang diangkat kembali oleh Joel Schumacher berdasarkan kisah nyata tentang wartawan Irlandia yang dibunuh oleh gangster heroin itu bukan sesuatu yang mudah. Bukan saja karena Guerin sudah menjadi pahlawan bagi Irlandia—yang kemudian segera mengadakan perubahan hukum kriminal akibat tewasnya Guerin—tetapi juga bagi dunia jurnalistik umumnya. Peraih penghargaan International Press Freedom Award tahun 1995 ini bukan hanya harus melawan kelompok brutal mafia narkotik, tetapi juga harus berhadapan dengan wartawan media lain yang cemburu buta dan menuduh tulisan-tulisannya hanya isapan jempol serta menghadapi ancaman yang dihadapi anak dan suaminya.

Kisah Guerin memang dramatik, tetapi Hollywood akan dengan mudah menyulapnya menjadi opera sabun yang cengeng jika saja pemerannya bukan Cate Blanchett yang berhasil menunjukkan bahwa wartawan perempuan bukan satu sosok yang klise di layar putih. Mereka—seperti juga wartawan lelaki—bisa menggunakan otaknya yang brilian saat mengejar berita sembari tetap mempertahankan harga diri, integritas, dan keanggunan. Wartawan perempuan dalam layar lebar ataupun televisi selalu masuk dalam zona klise: menggunakan seks dan kerapuhan (seperti dalam film Absence without Malice) atau ambisi dan obsesi yang berlebihan (Murphy Brown atau Brenda Starr) atau penggambaran betapa akhirnya mereka jatuh dalam romansa yang mengacaukan karier (Up-Close and Personal).

Cate Blanchett meniupkan roh ke dalam tubuh Veronica Guerin hingga ia tampil bersinar. Kita kemudian percaya bahwa wartawan perempuan—tanpa harus terlihat kelelakian, tanpa harus terintimidasi, tanpa harus menggunakan seks, tanpa harus diganggu urusan suami atau mertua yang rewel—juga mampu melakukan pekerjaan jurnalistik investigasi yang dahsyat. Film ini memang berhasil menyajikan kepada masyarakat awam bahwa wartawan harus mampu melakukan konfirmasi ke semua pihak, melindungi sumber, melawan rasa takut dan intimidasi bahkan oleh atasan dan rekan-rekannya yang tidak suportif atas perjuangannya.

Guerin memang sangat beruntung memiliki keluarga yang luar biasa pengertian dan suami yang sangat menghargai profesi dan prinsip-prinsipnya. Tetapi lingkaran mafia heroin itu tentu saja bukan hanya menggertak. Telepon ancaman dan tembakan di kakinya bukan hanya permainan tarik-ulur. Guerin akhirnya tewas di tangan mereka.

Sesungguhnya film ini menjadi dahsyat hanya karena dua hal: sosok nyata Veronica Guerin yang sudah dikenal masyarakat wartawan internasional, dan aktris Cate Blanchett yang menyajikan peran berkelas. Skenario dan penggarapannya tidak hanya lemah, tetapi lebih cocok untuk sebuah film televisi. Datar, klise, dan lamban.

Mungkin cerita seperti Guerin akan lebih dramatik dan nyata jika disampaikan melalui media yang dicintai Guerin: media cetak. Kalaupun para sineas jatuh cinta dengan sosok ini—ingat, sebelumnya kisah Guerin sudah pernah diangkat oleh Hollywood dengan Joan Allen sebagai Guerin—sebaiknya para sineas belajar menghargai para wartawan yang, meski sesekali tampil rapi, adalah pekerja jalanan. Jika tak terpaksa, mereka tak tampil dengan kulit sehalus pualam dan baju yang selalu licin seperti apa yang disajikan dalam film ini. Dokudrama adalah format lain yang pasti akan mampu mengangkat roh kisah ini.

Tetapi, sekali lagi, ini adalah pesta Cate Blanchett, bukan Guerin. Jadi, selamat menikmati pesta Hollywood ini.

Leila S. Chudori

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus