Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Grup band indie Efek Rumah Kaca (ERK) sukses menghadirkan kembali set konser Rimpang pada malam kedua Joyland Festival 2024 yang digelar di stadion bisbol Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Instalasi tirai-tirai benang yang menjadi ciri khas konser tersebut tidak kehilangan sisi magisnya setelah disusun di atas panggung Plainsong yang berada di luar ruangan.
Alasan Efek Rumah Kaca Usung Konsep Rimpang
“Malam ini kami akan membawakan set Rimpang, yang sudah pernah kami lakukan di sebelah sana, sekitar satu setengah tahun lalu. Sebuah kehormatan bisa menampilkannya lagi di sini,” ucap Cholil Mahmud, vokalis utama dan gitaris usai membuka penampilan mereka di malam kedua festival yang jatuh pada Sabtu, 23 November 2024, dengan “Sondang”.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun, konser Rimpang pertama kali digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat pada 27 Juli 2023 lalu. Acara tersebut sebagai peringatan kelahiran album dengan judul sama yang menandai hampir dua dekade usia aktif grup yang beranggotakan Cholil, Akbar Bagus Sudibyo sebagai pemain drum, Poppie Airil selaku bassist, dan gitaris Reza Ryan di dunia musik Tanah Air.
Konser Rimpang Mungkin Dibawakan di Luar Jakarta
Drummer Grup Band Efek Rumah Kaca, Akbar Bagus Sudibyo, saat tampil pada festival musik Joyland 2024 di di Kompleks GBK, Jakarta, 23 November 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara teknis, string art yang dipasang sebagai pengganti layar LED di panggung Joyland Festival Jakarta 2024 memiliki perbedaan dengan instalasi yang dirakit di panggung konser. Rubi Roesli berhasil menemukan cara untuk membuat instalasi tersebut bisa dibongkar pasang dengan lebih efisien dalam waktu tidak sampai satu jam (waktu changeover antar musisi) dan dapat digulung sehingga tidak tampak dan mengganggu pada penampilan-penampilan sebelumnya.
“Dan ini jadi bisa mungkin dibawa kemana-mana juga karena memang sudah kalau yang dulu susah jadi memang harus satu-satu, kalau sekarang sudah yang menjadi satu,” tutur Poppie saat ditemui dalam sesi wawancara usai penampilan. “Ternyata semakin dikerjakan semakin tahu celahnya di mana, efisiensi untuk mengerjakan ini,” kata dia melanjutkan.
Sementara itu, ia menerangkan bahwa sebelumnya, berdasarkan penjelasan Rubi, pemasangan instalasi benang tersebut mampu menghabiskan waktu hingga dua hari lamanya. "Kayak, wow, makin lama makin piawai dan presisi gitu ya. Lalu mulai kepikiran, oh kayaknya kalau sudah bisa dibawa-bawa begini mungkin bisa dibawa ke kota lain," ujarnya.
Tim kreatif yang mengurus proses instalasi tersebut adalah pihak yang pertama kali menawarkan untuk memungkinkan instalasi tersebut dibawa hingga luar kota. Artinya, Penerka (nama kolektif pendengar ERK) yang tinggal di luar Jakarta memiliki kesempatan untuk menyaksikan langsung konser Rimpang di kotanya masing-masing apabila ERK memutuskan untuk merealisasikan rencana tersebut.
“Iya di luar Jakarta, iya pengen dari dulu tuh, tapi kayak teknisnya masih susah gitu. Sekarang ya berarti sudah mulai terbuka nih jalannya satu-satu,” kata Cholil menambahkan.
Meski belum bisa memberikan kepastian serta keterangan lebih mendetail, keinginan tersebut tetap merupakan kabar baik yang patut ditunggu oleh Penerka yang masih ingin menyaksikan secara langsung permainan cahaya yang menampilkan visual karya Arafura Media Design. Tentunya sembari menikmati alunan magis sepuluh lagu dalam album legendaris ERK, Rimpang.
Foto 
