Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Timo Tjahjanto Kemas Kisah Brutal dari Sudut Pandang Perempuan di The Shadow Strays

The Shadow Strays karya sutradara Timo Tjahjanto mengikuti kisah perempuan muda yang menjadi pembunuh bayaran dengan nama panggilan 13.

16 Oktober 2024 | 18.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - The Shadow Strays karya sutradara Timo Tjahjanto menjadi film orisinal Netflix Indonesia terbaru. Film tentang perempuan pembunuh bayaran ini terinspirasi dari sistem kepemimpinan yang didominasi oleh perempuan yaitu matriarki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya ingin menceritakan dinamika antara seorang guru dan muridnya, dan juga sebuah cerita yang pada dalam hatinya itu adalah sebuah cinta matriarki. Pada dasarnya itu yang ingin saya ceritakan," kata Timo Tjahjanto sebagai sutradara dan penulis The Shadow Strays, dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Sudut Pandang Perempuan di The Shadow Strays

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sutradara yang sebelumnya menggarap The Big 4 ini merasa film-film Indonesia lebih banyak mengangkat perspektif maskulin terutama untuk genre action dan kriminal. Maka lewat The Shadow Strays, ia ingin menampilkan hal berbeda.

"Tantangan tersendirinya adalah ketika kita menceritakan sesuatu yang sangat keras dan terkadang violent (brutal) tapi dari POV (sudut pandang) dari dua orang perempuan," katanya.

The Shadow Strays mengikuti kisah seorang pembunuh bayaran muda dengan nama panggilan 13 yang menjalin ikatan dengan seorang bocah saat ia diistirahatkan akibat misi yang berantakan. Ketika bocah tersebut menghilang, 13 memulai pencarian untuk menemukannya meski ia harus melawan mentornya dan organisasi tempat ia bernaung, The Shadows.

Latar Jepang dalam The Shadow Strays

Dalam adegan awal, The Shadow Strays berlatar di Jepang. Timo memiliki alasan tersendiri memilih Jepang sebagai salah satu bagian penting dari film ini. "Kita biasanya tahu budaya ninja, samurai dari Jepang. Ironisnya adalah ketika si bos Yakuza (di film) bilang 'masa lo gila ada ninja bakal membunuh kita?' Ternyata beneran dibunuh sama semacam ninja dan bukan orang Indonesia pula," kata Timo.

The Shadow Strays memberikan pengalaman baru bagi Timo yang sudah sering membuat film bergenre action. Sutradara 44 tahun ini percaya bahwa sebagai filmmaker harus menjadikan setiap proyek baru sebagai tantangan dan pelajaran yang baru. "Semua film baru adalah proses pembelajaran baru. Saya datang dengan ke set waktu kita bikin The Shadow Strays atau The Big 4, saya merasa seperti murid lagi," kata Timo.

The Shadow Strays akan mulai tayang pada Kamis, 17 Oktober 2024 di Netflix. Film ini dibintangi oleh Aurora Ribero, Hana Malasan, Ali Fikry, Adipati Dolken, Kristo Immanuel, Andri Mashadi, Taskya Namya, Agra Piliang, dan Daniel Ekaputra. The Shadow Strays pertama kali ditayangkan secara global di program Midnight Madness dalam Toronto International Film Festival (TIFF) pada 14 September 2024.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus