Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
X-Men: Apocalypse
Sutradara: Bryan Singer
Skenario: Simon Kinberg, Bryan Singer
Pemain: James McAvoy, Michael Fassbender, Jennifer Lawrence, Nicholas Hoult
Kebangkitan itu akhirnya terjadi. Setelah mantra sekelompok pemuja En Sabah Nur dirapalkan di lubang reruntuhan piramida di Mesir, sebuah kekuatan menjalari relief di dinding dan batu. Kekuatan itu melontarkan lagi kekuatan masa lalu dalam sebuah gempa yang menakutkan. Kekuatan dari abad 3600 SM. Itulah energi mutan pertama, Apocalypse (Oscar Isaac), yang terkubur dalam piramida raksasa karena gagal dalam melaksanakan upacara ribuan tahun lalu.
Tanda-tanda alam itu dirasakan oleh khalayak, meski mereka tak tahu apa yang terjadi. Salah satunya agen CIA, Moira MacTaggert, si pencari mutan. Namun tanda itu menjadi sesuatu yang sangat mencekam bagi Jean Grey (Sophie Turner), yang mempunyai kemampuan telepati. Dalam tidurnya di sekolah Profesor Charles Xavier (James McAvoy)-sekolah yang mempelajari dunia mutan-dia melihat sesuatu yang mengerikan. "Sebuah kekuatan gelap akan bangkit untuk membuat kehancuran," ujarnya ketakutan ketika dibangunkan Xavier.
Inilah babak cerita X-Men: Apocalypse. Kisah mandiri dari dua kisah X-Men sebelumnya, X-Men First Class (2011) dan X-Men: Days of Future Past. Kali ini tugas para X-Men muda menggagalkan impian En Sabah Nur, mutan pertama yang pada 1980-an ingin menguasai bumi.
Tak lama dari kebangkitan Apocalypse, sutradara Bryan Singer menjejalkan kelahiran kembali tokoh X-Men seperti Cyclops, Nightcrawler, Storm, dan Psylocke, dengan alur yang agak berlompatan. Ada Nightcrawler, mutan biru berekor yang religius dan punya kemampuan menghilang. Tak lupa, Singer juga memperkenalkan Peter Maximoff si Quicksilver (Evan Peters). Dia adalah pemuda tengil yang hidup di bawah tanah bersama ibunya dan memiliki hobi bermain game Pac-Man serta menonton film Knight Rider.
Seiring dengan kebangkitannya, Apocalypse mencari tim demi misi mewujudkan dunia baru. Situasi politik saat itu diperjelas dengan tayangan Presiden Ronald Reagan. Dia merekrut Angel, si mutan bersayap yang suka minum di klub petarung di Berlin, Psylocke yang bekerja pada makelar mutan Caliban, dan si perkasa Magneto-Erik Lehnsser, yang berkutat dengan luka batinnya dan mencoba hidup normal bersama istri dan putri kecilnya di Polandia.
Singer mencoba mencocokkan dan menggabungkan tokoh-tokoh dari era yang berbeda. Singer menjaga filmnya dengan efek yang hebat dan taktik menghadirkan aktor-aktor yang populer dalam film sebelumnya, seperti Jennifer Lawrence, Michael Fassbender, dan nomine Oscar, Oscar Isaac.
Singer menghadirkan pendatang baru Sophie Turner yang bersinar sebagai Jean Grey. Aktingnya patut dipuji ketika dengan kemampuan telepatinya melihat kehancuran dunia. Juga adegan pertempurannya dengan Wolverine (Hugh Jackman). Walau hanya sekilas, adegan belakangan ini seperti pengobat rindu pencinta Marvel.
Adegan yang menarik adalah tatkala Singer memperlihatkan kemampuan Quicksilver melambatkan waktu saat menolong murid sekolah Xavier. Tingkahnya kocak diiringi lagu Metallica. Pertarungan Xavier dalam kapasitasnya sebagai ilmuwan di dunia mutan dan manusia diberi porsi cukup besar oleh Singer. Film ini menawarkan hiburan mengisi waktu luang Anda. Cuma, jangan bingung. Begitu banyak karakter dan drama yang dimunculkan. Akibatnya, alur kurang mulus.
Dian Yuliastuti
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo