Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Meredam Cinta Buta Idola Korea

Mahasiswi Universitas Padjadjaran, Ainaa Maulidya Zahra, berhasil meraih gelar Best Speaker dalam konferensi internasional di Turki. Dalam presentasinya, Ainaa punya mimpi meredam kecintaan berlebih perempuan Islam terhadap idola artis Korea Selatan.

 

18 Desember 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ainaa Maulidya Zahra. Dokumentasi Pribadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Satu lagi anak muda Indonesia menuai prestasi menawan di negeri orang. Dia adalah Ainaa Maulidya Zahra, mahasiswi Program Studi Administrasi Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran. Ia meraih gelar juara dalam konferensi internasional Conference Universal Islamic Event (Unite) di Istanbul, Turki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ainaa menyabet gelar juara Penyaji Terbaik atau Best Speaker dalam acara yang digelar pada 31 Oktober hingga 8 November lalu. Unite merupakan konferensi anak muda dari berbagai negara yang membahas tentang sejarah Islam dan menyusun gagasan aktual tentang peradaban Islam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam konferensi tersebut, Ainaa mempresentasikan proyeknya yang berjudul "Senang Bertumbuh" di hadapan tiga anggota dewan juri lintas negara. Senang Bertumbuh adalah gagasan Ainaa tentang korelasi antara perempuan muslim Indonesia dan musik pop Korea Selatan atau K-Pop yang tumbuh besar dalam beberapa tahun terakhir.

"Sangat senang presentasi saya sejalan dengan pemikiran juri kala itu," kata Aina, ketika dihubungi Tempo, Jumat lalu.

Ainaa Maulidya Zahra. Dokumentasi Pribadi.

Sebelum presentasi, ketiga juri memberi materi tentang tantangan kehidupan muslim zaman sekarang. Salah satunya tentang demam musik pop Korea Selatan. Ainaa ingat betul salah satu juri dari Pakistan menyoroti soal mirisnya perempuan muslim saat ini yang lebih mengidolakan artis musik dan drama Korea Selatan ketimbang tokoh-tokoh Islam.

"Materi itu sejalan dengan bahan presentasi saya, yakni platform Senang Bertumbuh," kata perempuan berusia 21 tahun itu.

Dalam presentasi itu, Ainaa mencoba menghubungkan segi positif dari serial drama Korea Selatan berjudul Doom at Your Service dengan Islam. Serial yang tayang perdana pada Mei 2021 itu menceritakan seorang perempuan yang sadar hidupnya tak akan lama lagi. Sejak itu ia berlaku sebaik mungkin sebelum meninggal.

Ainaa menghubungkan cerita itu dengan surat Al-Asr yang secara garis besar menyinggung ihwal ruginya orang-orang yang menyia-nyiakan waktu. "Sebagai umat Islam harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin sebelum ajal datang sama seperti cerita drama itu," tutur Ainaa.

Selain itu, Ainaa menjabarkan tujuan besar proyek "Senang Bertumbuh" untuk menyadarkan para perempuan muslim penggila musik pop dan drama Korea Selatan tentang batasan aturan agama yang harus ditaati. Menurut Ainaa, kecintaan yang berlebih terhadap idola K-Pop jelas salah jika dipandang dari kacamata agama Islam.

Perempuan kelahiran Jakarta itu memberi contoh seorang fan artis K-Pop pergi beribadah umrah tapi membawa doa dan permainan yang tak masuk akal. "Dia berdoa agar dijodohkan Allah dengan artis Korea Selatan itu," kata Ainaa.

Menurut Ainaa, kecintaan berlebih tersebut sudah memunculkan halusinasi yang tak menyehatkan mental. Ia juga menyinggung tentang fanatisme para pencinta musik pop dan drama Korea Selatan di dunia maya. Bukan rahasia lagi bahwa para fan artis Korea Selatan sangat galak jika idola mereka dicibir atau dikritik di media sosial.

Karena galaknya penggemar artis Korea membuat Ainaa menerapkan pendekatan khusus untuk bisa masuk ke orang-orang atau komunitas penikmat K-Pop. Singkat kata, mustahil bagi dia untuk melakukan dakwah secara frontal dengan menyebut kecintaan berlebih terhadap K-Pop itu tidak sesuai dengan ajaran Islam.

"Jadi, harus saya mulai dengan membahas artis, musik, atau drama Korea Selatan dulu, baru perlahan melakukan dakwah," kata dia.

Untuk saat ini, platform Senang Bertumbuh masih berupa akun Instagram. Lewat akun itu, Ainaa merilis sejumlah konten video tentang pentingnya menjaga nilai Islam meski menaruh minat pada musik pop dan drama Korea. Intinya, ajaran Islam harus tetap dijunjung lebih tinggi ketimbang kecintaan kepada artis Korea.

Ainaa mengaku bukan pembenci musik pop dan drama Korea Selatan. Sejatinya, ia adalah salah seorang penggemar grup boy band BTS. Namun Ainaa mampu meletakkan kecintaannya kepada BTS tak lebih dari sebatas hobi.

Ainaa Maulidya Zahra. Dokumentasi Pribadi.

Meski begitu, Ainaa bisa memaklumi banyaknya perempuan yang tergila-gila hingga fanatik dengan artis-artis pop Korea Selatan. Menurut Ainaa, industri hiburan di Negeri Ginseng itu memang kreatif dan teliti dalam membungkus para artisnya.

Sebagai contoh, sejumlah boy band Korea Selatan kerap menciptakan lagu-lagu yang dianggap mewakili para fan. Lagu-lagu tersebut seperti dipersembahkan bagi para penggemar. "Lagu itu seakan-akan menunjukkan sebesar itu cinta idol K-Pop kepada penggemarnya. Maka fan itu sampai terbawa halusinasi," kata dia.

Di tengah ikhtiar dakwahnya, Ainaa punya mimpi agar Senang Bertumbuh bisa melebarkan sayap. Ia ingin Senang Bertumbuh bermetamorfosis menjadi sebuah komunitas besar yang bisa menjadi wadah berbagi dan bercerita perempuan muslim penggemar K-Pop.

"Tapi yang penting saat ini mengemas dakwah agar mudah diterima. Alhamdulillah, saya belum mendapat penolakan dari berbagai fan K-Pop dan K-drama."

INDRA WIJAYA
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Indra Wijaya

Indra Wijaya

Bekarier di Tempo sejak 2011. Alumni Universitas Sebelas Maret, Surakarta, ini menulis isu politik, pertahan dan keamanan, olahraga hingga gaya hidup.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus