Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KEMAMPUAN Cina mereplika barang menjadikan Negeri Tembok Raksasa eksportir nomor satu dunia, menggeser Jerman, sejak 2010. Tanpa harus membuat penemuan dan inovasi sendiri, Cina mampu membuat aneka barang, dari yang berteknologi rendah sampai tinggi. Produk mereka membanjiri pasar dunia. Mereka juga mengalahkan Amerika Serikat sebagai pasar mobil terbesar dunia pada 2009.
Banjir produk Cina itu tergambar dalam buku China, Inc., karya Ted C. Fishman, terbitan 2006. Sampul mukanya menampilkan pin bendera Amerika Serikat dibungkus plastik dengan tulisan Made in China. Negeri yang resminya masih berideologi komunis itu seperti hadir di mana-mana.
Fishman mengatakan keberhasilan Cina menjadi penguasa pasar merupakan dampak kebijakan pemerintahnya menyalin sistem sosial pesaing sukses. Mereka melakukan model urbanisasi, organisasi, pendidikan, dan sistem produksi dengan berkaca pada sukses industrialisasi di Barat. "Cina sekarang bukan lagi wilayah yang membuat orang putus asa, tapi tanah harapan," katanya.
China, Inc. telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Indonesia. Buku terbaru Fishman, Shock of Gray, juga menjadi buku laris di tingkat internasional. Setelah menulis soal Cina, perhatian Fishman kini beralih ke Indonesia. Di sini dia menemukan berbagai tema yang menarik ditulis. Tapi dia belum memutuskan tema pilihan. Fishman masih berkeliling melakukan wawancara dan reportase. "Tulisan bagus berawal dari reportase," kata jurnalis yang pernah menjadi pialang di Chicago Mercantile Exchange ini.
Jumat dua pekan lalu, Fishman berkunjung ke kantor redaksi Tempo. Bekas dosen di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1980-an ini sesekali masih dapat bercakap dalam bahasa Indonesia. Namun dia mengaku harus memperlancar lagi dengan cara melahap bacaan berbahasa Indonesia dan menonton film nasional.
Apakah kebangkitan ekonomi Cina akan membentuk poros kekuatan baru dan benturan dengan negara lain?
Banyak yang bertanya, apakah kebangkitan Cina akan menciptakan dua kekuatan dunia, yaitu Amerika Serikat dan Cina. Saya kira ini pandangan menggelikan, karena dunia memiliki orang pintar di mana-mana. Dalam dunia global, garis politik juga sangat cair, sehingga tak mungkin menjadi dua kutub besar karena berkaitan.
Kekuatan militer Cina dianggap mulai mengancam negara tetangga dan mengganggu hegemoni Amerika....
Kita belajar banyak tentang kekuatan militer dalam sebelas tahun ke belakang. Amerika memperlihatkan kekuatan dahsyat tiap hari dan semakin membuktikan keterbatasan. Untuk kepentingannya, Amerika menjaga laut bebas, tapi negara lain ikut mendapat keuntungan. Sekarang masih menjadi pertanyaan terbuka tentang keuntungan kerja sama militer dengan Cina.
Anggaran militer Cina juga terus meningkat kendati belum sebesar Amerika....
Dalam soal anggaran, Amerika terus menambah anggaran dan jauh melebihi Cina. Sebagian besar anggaran militer Amerika untuk membiayai operasi internasional, sedangkan Cina berfokus membangun kekuatan domestik. Cina ingin menjadi negara dengan kekuatan militer besar, dan mereka layak memiliki militer tangguh.
Jadi negara tetangga tak perlu khawatir akan pembangunan militer Cina?
Tetap mengkhawatirkan. Apa yang dilakukan Cina di perairan Cina Selatan sangat provokatif. Mereka bisa melakukan banyak hal karena memiliki peralatan dengan dukungan kekuatan komersial di belakangnya. Setiap negara seharusnya memiliki intelijen aktif tentang negeri ini. Indonesia tak memiliki kebijakan Cina. Saya tak yakin ada pejabat pemerintah yang mendalami Cina secara komprehensif. Saya kira Indonesia harus berpikir komprehensif tentang Cina, karena negara ini sangat komprehensif memahami semua negara. Banyak orang Cina yang belajar tentang Indonesia.
Apakah upaya mempelajari Cina secara komprehensif sudah sangat mendesak?
Kehadiran Cina sekarang akan berpengaruh terhadap semua negara dari sisi ekonomi serta status politik. Ini bukan soal bagus atau tidak, melainkan ada kesempatan bagus.
Apa Anda melihat Amerika khawatir atas bangkitnya Cina sebagai kekuatan ekonomi baru?
Kemunculan Cina bisa dipandang sebagai anugerah yang datang dengan tantangan. Cina dengan ekonomi tertutup dan tak mereformasi pasar dinilai buruk oleh dunia, dibanding sekarang. Gambaran dulu sebagai negara komunis yang sarat orang miskin dan putus asa. Cina sekarang bukan wilayah yang membuat orang putus asa, tapi tanah harapan.
Bagaimana peran negara dalam membuat Cina sebagai anugerah?
Cina menjadi anugerah karena merupakan mesin penggerak, memperlihatkan kekuatan pendidikan dan transformasi pengetahuan. Satu hal penting, mereka menunjukkan bagaimana negara bisa memiliki keinginan menyalin sistem sosial dari pesaing sukses. Mereka meniru model urbanisasi, organisasi, pendidikan, dan sistem produksi negara maju. Jadi, Cina melakukan replikasi sistem sosial secara ekstrem. Mereka memproduksi semua hal yang dianggap menjadi kunci sukses revolusi industri di Barat.
Apakah proses replikasi itu termasuk pembajakan?
Pembajakan merupakan isu terpisah dari wacana ini. Mereka menjadi pengikut cepat tanpa menjadi pemimpin. Cina tak berambisi menjadi inovator dan memiliki penelitian bagus. Mereka tak perlu terdepan dalam penemuan teknologi. Yang diperlukan adalah reproduksi sistem sosial.
Bagaimana Anda melihat kebijakan Cina mengangkut pemuda ke kota?
Ini topik buku Shock of Gray. Pembangunan Cina melibatkan urbanisasi yang masif. Cina sangat besar populasinya, tapi jarak dan fasilitas antara kota dan pedesaan sangat jauh. Cina memiliki 215 juta pemuda yang meninggalkan orang tuanya ke kota. Jadi, ada desa yang penuh dengan orang tua. Negara bertujuan meningkatkan ekonomi sehingga berfokus pada sumber daya di perkotaan, tak memprioritaskan orang tua.
Apa yang terjadi dengan orang tua?
Penderitaannya sangat besar. Saya tak tahu bagaimana kebijakan Indonesia, tapi sepertinya tak memilih kebijakan tersebut. Orang Cina tentu saja peduli kepada orang tua, tapi kenyataannya sedikit memberi perhatian. Secara umum, mereka terlupakan.
Hasil pembangunan di Cina tak terdistribusi dengan baik?
Pembangunannya memang didesain tak terdistribusi dengan baik. Hanya di perkotaan. Kita lihat, perkiraan pada 2050, ada sekitar 350 juta penduduk baru perkotaan yang belum hadir di Cina. Kota dan penduduk masa depan. Urbanisasi yang terjadi karena industrialisasi akan menciptakan keluarga kecil yang memiliki uang sehingga bisa investasi buat anaknya. Semakin baik kualitas keluarga itu, negara akan semakin bagus.
Penduduk usia muda di Indonesia juga terus berkembang, bagaimana supaya bisa berkompetisi dengan Cina?
Sulit mengalahkan Cina, tapi mengikuti suksesnya sangat mungkin, bahkan berbuat lebih baik. Indonesia memiliki populasi pemuda yang cukup besar, meski sepertiganya sudah berkeluarga. Indonesia punya momen emas dengan banyak pemuda. Pemerintah seharusnya bisa memanfaatkan berkah demografi. Satu tantangan besar di sini adalah lingkungan kerja perempuan. Cina memberi kesempatan pendidikan kepada perempuan. Perempuan bisa berbuat sesuatu lebih baik di sini, dan bisa menikmati kue ekonomi.
Apa yang harus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas generasi muda sehingga bisa bersaing dengan Cina atau negara lain?
Saya kira kualitas pendidikan nomor satu. Tantangan bagi pendidikan di Indonesia adalah kompetensi guru.
Apa yang membuat Cina berkembang begitu pesat, dari yang asalnya komunis lalu berubah menerima reformasi pasar?
Hal yang menarik dari era komunis di bawah kepemimpinan Mao Zedong adalah pembenahan mental petani. Dia memobilisasi petani untuk memasuki industri baja dan menjadi kekuatan militer. Dia menjadikan orang Cina berdisiplin. Ketika industri besar masuk, terjadi pergeseran kelas sehingga era komunis berakhir dengan reformasi pasar.
Bagaimana Cina bisa membuat produk dengan harga sangat murah?
Cina memiliki pekerja dengan mentalitas bagus. Cina merupakan tempat sulit untuk hidup. Kalau tak bisa bekerja baik, banyak orang antre pekerjaan itu. Mereka menjadi lebih berdisiplin. Orang Cina secara kultural takut kehilangan pekerjaan, sehingga sangat cepat menyerap perubahan. Cina juga berinvestasi sangat besar dalam infrastruktur. Hal terpenting adalah lingkungan mendukung terciptanya bisnis murah, seperti pengusaha tak perlu pusing memikirkan pajak pensiun.
Apakah mentalitas pekerjanya memang bagus atau karena takut kepada pemerintah?
Mereka bukan takut pada pemerintah, melainkan pada kesempatan kerja. Cina merupakan tempat keras dan sulit hidup bagi orang miskin sejak dulu. Sekarang Cina memiliki satu jendela menuju kemakmuran. Kesempatan datang hanya sekarang, dan mungkin tak akan pernah datang lagi.
Banyak orang menilai perkembangan ekonomi Cina, termasuk kekuatan militernya, jauh lebih tinggi ketimbang pernyataan resmi pemerintah?
Karena hanya ada satu partai politik. Cina memiliki sejarah panjang dalam mengontrol informasi dan menulis ulang sejarah. Setiap kelompok penguasa memiliki versi sendiri atas sejarah. Cina sangat khawatir terjadinya chaos sehingga perlu mengontrol informasi. Menurut mereka, tak ada manfaatnya bicara jujur. Mereka tak percaya transparansi adalah sesuatu yang bagus. Kebenaran datang dari partai.
Bagaimana Anda melihat ketegangan hubungan Cina dan Amerika dalam masalah kebijakan mata uang yuan?
Secara fundamental, mekanisme mata uang global berpengaruh terhadap keseimbangan masing-masing negara. Mata uang tetap Cina bisa mengakumulasi cadangan nasional lebih dari US$ 2 triliun. Kebijakan ini memerlukan parkir dolar besar. Amerika meminjam dari cadangan dolar yang sangat melimpah di Cina. Jadi penetapan mata uang menciptakan hubungan ketat Cina dan Amerika.
Seberapa besar korupsi di Cina mempengaruhi perkembangan bisnis dan ekonomi?
Pembangunan Cina mengalami beberapa tahap, dari bisnis negara di era komunis, perusahaan swasta, pemerintah pusat dan lokal berinvestasi di perusahaan swasta secara langsung, hingga kerja sama pemerintah dengan swasta. Di sini pejabat bisa berperan sebagai pengusaha sekaligus wali kota dan jabatan lainnya. Kondisi ini lebih dari sekadar mengambil sejumlah uang lalu pergi.
Apakah tindakan itu semacam korupsi, kolusi, dan nepotisme di Indonesia?
Cina adalah negara kleptokrasi yang sangat besar. Perusahaan di Cina sulit berkembang tanpa pejabat di dalamnya. Jika tak menggandeng pejabat, mereka keluar. Tapi gaya korupsi di Cina ini mendorong pembangunan.
Apa peran orang Cina perantauan dalam kebangkitan ekonomi Cina?
Orang Cina di luar negeri senang berinvestasi di Cina. Pemerintah pun membuatnya lebih mudah. Orang Cina di perantauan merupakan jembatan bagi Cina dengan negara asalnya. Jadi orang Cina di Indonesia akan menjadi jembatan bagi ekonomi Indonesia-Cina.
Dengan reformasi ekonomi, apakah Cina masih bisa mengklaim diri sebagai negara komunis?
Saya hanya bisa mengatakan Cina memiliki gaya ekonomi pasar meski masih banyak komunis. Pemerintah pusat masih membuat kebijakan investasi di Cina. Cina memiliki lebih dari 10 juta perusahaan swasta. Anda bisa bilang Cina negara komunis atau kapitalis, keduanya benar.
Apa yang perlu dilakukan Indonesia untuk menyikapi kebangkitan Cina?
Indonesia harus bisa melihat kebutuhan Cina. Apa yang diinginkan Cina ada di Indonesia. Cina memerlukan makanan dan bahan baku, Indonesia memiliki keduanya. Cina juga bisa menjadi konsumen produk kreatif. Indonesia seharusnya mengembangkan dan menginternasionalisasi ide kreatif karena sudah ada pasarnya.
Ted C. Fishman Tempat dan tanggal lahir: Chicago, Amerika Serikat, 14 Juni 1958 Karier: Jurnalis dan penulis lepas di The New York Times, USA Today, National Geographic, Harper’s, Esquire, INC, dan The Times of London l Pialang bursa komoditas Chicago Mercantile Exchange l Bekerja di Panasonic, Jepang l Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Pendidikan: Princeton University, Amerika Serikat l Stanford University, Amerika Serikat Buku: Shock of Gray, 2010 l China, Inc.: How the Rise of the Next Superpower Challenges America and the World, 2006 |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo