Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Agung Firman Sampurna turun tangan setelah tim Piala Thomas Indonesia tidak dapat mengibarkan bendera Merah Putih di penyerahan Piala Thomas.
Agung melobi Badan Antidoping Dunia melalui Federasi Bulu Tangkis Dunia agar lagu kebangsaan Indonesia Raya dapat dikumandangkan.
Ia mengatakan regenerasi pemain terlambat dilakukan.
KABAR tak sedap itu menghampiri Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Agung Firman Sampurna dua hari menjelang babak semifinal Piala Thomas 2020, Kamis, 14 Oktober lalu. Saat itu Badan Antidoping Dunia (WADA) telah menjatuhkan sanksi kepada Indonesia karena dinilai tidak mematuhi aturan pelaporan tes doping rutin. Menyadari sanksi itu bisa berdampak terhadap kelanjutan perjuangan tim bulu tangkis putra, Agung segera melobi WADA. “Kami berkomunikasi melalui BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) dan mereka all out untuk itu. Alhamdulillah kita mendapat kesempatan,” kata Agung, 50 tahun, dalam wawancara khusus dengan Tempo di ruangan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Jumat, 22 Oktober lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo