Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jojo sendiri tak menyangka aksi membuka bajunya itu mendapat tanggapan begitu luas. "Tapi kalau penonton senang, ya tidak masalah," ujarnya beberapa hari setelah pertandingan. "Ini benar-benar spontanitas saya saja." Lebih jauh dari sekadar aksi yang menghebohkan itu, raihan prestasi Jojo di Asian Games ke-18 ini benar-benar istimewa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum Jojo, baru ada lima atlet badminton Indonesia yang berhasil merebut emas tunggal putra di Asian Games. Kelimanya adalah Tan Joe Hok, Ang Tjin Siang, Liem Swie King, Hariyanto Arbi, dan Taufik Hidayat. Kemenangan ini mengakhiri paceklik emas tunggal putra Asian Games Indonesia dalam 12 tahun terakhir. Adapun medali yang didapat Jojo itu menjadi emas ke-23 yang didapat kontingen RI di Asian Games kali ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah mengalahkan atlet bulu tangkis Taiwan, Chou Tien Chen, di final pada Selasa lalu, Jojo sempat berbincang dengan Gabriel Wahyu Titiyoga dari Tempo. Dalam beberapa kesempatan setelahnya, wartawan Tempo lain, Eggy Adyatama, juga mewawancarainya. Berikut ini petikannya.
Apa makna kemenangan ini bagi Anda?
Tidak menyangka bisa dapat medali emas, karena di Asian Games ini banyak pemain bagus. Terlebih saat ini mayoritas kekuatan besar tunggal putra bulu tangkis ada di Asia. Nama-nama seperti Kento Momota dari Jepang, Shi Yuqi dari Cina, hingga Kidambi Srikanth dari India ikut serta dalam Asian Games.
Menurut Anda, apa kunci kemenangan di final?
Pertandingan (final) memang berjalan agak lambat. Tapi dari awal saya merasa Chou Tien Chen (lawan Jojo di final) agak tegang. Saya merasakan tangan dia dingin saat kami bersalaman sebelum coin toss. Selama pertandingan pun dia kurang gereget, seperti sekadar ikut main. Saya bisa tangkap sedikit dari beberapa pukulan, sedangkan dia terlihat sudah sangat kelelahan. Mungkin karena sehari sebelumnya dia baru melawan Anthony Ginting di semifinal. Padahal saya tahu betul dia pemain bagus, punya spesialis smash kencang, net bagus, dan pertahanan yang rapat. Saya benar-benar memanfaatkan hal ini (Jojo menaklukkan Chou dari Taiwan dengan skor 21-18, 20-22, dan 21-15). Kemenangan saya juga jadi pengobat kesedihan karena Anthony kalah di semifinal.
Apa yang jadi sumber motivasi Anda selama Asian Games ini?
Saya memang ingin menang. Papa-mama menjadi salah satu sumber motivasi terbesar. Sebelum bertanding, mereka berpesan agar saya bermain bagus. Mereka ingin sekali mendengar Indonesia Raya berkumandang. Selain buat mereka, kemenangan ini saya persembahkan untuk Tuhan, karena dia yang memberi talenta ke saya. Kedua, untuk masyarakat Indonesia yang hadir langsung maupun yang menonton di rumah. Ketiga, ini kemenangan untuk keluarga, terutama nenek saya yang selalu mendukung. Dan tentunya tim bulu tangkis Indonesia dan pelatih yang selalu mendukung saya. Mereka sangat luar biasa.
Sebesar apa peran nenek dalam karier Anda?
Dari kecil, sejak usia 6 tahun saya tinggal dengan beliau. Saya memanggilnya bunda. Rumah nenek saya lebih dekat dengan klub tempat saya latihan, PB Tangkas Intiland di Jakarta Barat. Nenek dan paman saya yang tinggal di Amerika Serikat sangat memperhatikan kebutuhan gizi dan suplemen untuk saya. Makanya mereka berperan besar dalam membentuk tubuh saya seperti sekarang ini. Sewaktu kecil pun badan saya lebih besar dari anak-anak sebaya. Intinya, selain nenek, anggota lain di keluarga saya punya peran penting masing-masing dalam karier saya.
Papa-mama selalu hadir di pertandingan?
Ya mereka sering nonton kalau saya bertanding. Selama Asian Games mereka datang dua hari sekali, bertemu di hotel. Semalam sebelum final mereka juga berkunjung.
Bagaimana reaksi mereka setelah Anda berhasil mewujudkan keinginan itu?
Mama sangat berterima kasih karena saya sudah kasih yang terbaik untuk Indonesia. Tapi dia juga berpesan agar saya tidak cepat puas, tetap harus berjuang di kompetisi lain.
Dengan kemenangan ini, Anda akan mendapatkan bonus besar, apa rencana Anda dengan hadiah itu?-Jojo dijanjikan bonus besar jika menang. Diperkirakan ia akan menerima uang lebih dari Rp 1,8 miliar berkat raihan satu medali emas, ditambah sebelumnya Jojo juga ikut andil dalam mengantarkan tim beregu putra Indonesia meraih medali perak.
Saya tak semata mengejar bonus, fokus bermain saja. Tapi saya bersyukur. Sebagian mau ditabung, sebagian lagi dibagi-bagi, untuk tim support yang dari awal sebelum Asian Games sudah banyak membantu saya. Saya juga ingin menyisihkan untuk keluarga dan orang-orang yang membutuhkan seperti korban gempa di Lombok. Saya mau membagi yang Tuhan bagi ke saya.
Setelah ini, Anda akan langsung bertanding di kompetisi lain. Apa target Anda?
Kamis besok (30 Agustus) saya sudah pemusatan latihan lagi untuk dua kompetisi Superseries, September nanti. (Pada 11-16 September mendatang, Jojo akan berlaga di Japan Open, dan dilanjutkan kompetisi China Open dua hari setelahnya) Ini jadi tantangan besar buat saya untuk mendapat juara. Harus diakui prestasi saya di kompetisi seperti ini kurang bagus. Walau begitu, Tuhan kasih berkah buat saya berupa kemenangan di ajang multievent seperti Asian Games yang cuma empat tahun sekali. Tahun lalu juga saya dapat emas di SEA Games Malaysia. Mungkin jalan saya dengan atlet bulu tangkis lain memang berbeda, Anthony Ginting misalnya, sudah dapat Superseries dua kali. Ada juga atlet bulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei, yang sering juara Superseries tapi belum pernah juara di Asian Games. Saya berharap bisa nanti bisa juara.
Aksi Anda saat merayakan kemenangan dengan membuka baju ditanggapi sangat meriah oleh penonton, bahkan jadi bahan perbincangan di media sosial. Apakah memang ini ciri khas Anda merayakan kemenangan?
Itu spontan saja, saya juga enggak tahu kenapa. Tapi kalau ternyata itu bikin jadi meriah ya boleh juga, ha-ha-ha. Ini jadi luapan kegembiraan saya karena kemenangan ini jadi semacam pembuktian bahwa saya masih bisa. Sebelumnya saya sempat terpuruk karena banyak komentar negatif dari orang lain di media sosial. Penonton Indonesia memang luar biasa. Berisik dan seru, sampai-sampai saat bertanding saya tidak bisa dengar instruksi dari pelatih, ha-ha-ha. Tapi bagaimanapun tanpa suporter, pertandingan bulu tangkis tidak akan terasa seru. Bersyukur Asian Games membangkitkan lagi semangat orang untuk menonton bulu tangkis.
Apa kiat Anda menghadapi komentar negatif semacam itu? Rekan Anda, Anthony Ginting, juga sempat mendapat hal serupa saat kalah di final beregu...
Komentar negatif dari orang melalui media sosial justru saya jadikan salah satu sumber motivasi sekaligus pengingat agar saya tidak lupa diri jika sudah sukses. Saya bahkan menyimpan screenshot komentar-komentar itu di telepon saya. Saya berpikir bahwa selama ini kami sudah berusaha keras, meskipun mungkin belum menghasilkan. Makanya setelah dapat emas, beban itu lepas, saya sangat senang.
BIODATA
Jonatan Christie
Lahir: Jakarta, 15 September 1997 (20 tahun)
Tinggi & berat badan: 1,80 m/75 kg
Asal klub: Tangkas Intiland Jakarta
Peringkat dunia: 15
Peringkat nasional: 2
Partisipasi bersama tim nasional
- SEA Games: 2015, 2017
- Piala Sudirman: 2015, 2017
- Kejuaraan Asia: 2016, 2018
- Piala Thomas: 2016, 2018
- Asian Games: 2018
Prestasi
BWF International
- Juara Indonesia International (2013)
- Juara 2 Indonesia International (2013)
- Juara Swiss International (2014)
BWF Grand Prix
- Juara 2 Thailand Open (2017)
BWF Superseries
- Juara 2 Korea Open (2017)
SEA Games
- Juara 1 tunggal putra SEA Games Malaysia (2017)
Asian Games
- Juara 2 beregu putra Asian Games (2018)
- Juara 1 tunggal putra Asian Games (2018)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo