Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI berkejaran dalam menyediakan lahan pemakaman khusus untuk jenazah Covid-19 dengan angka kematian akibat wabah penyakit itu. Sebanyak 560 petak makam yang baru disediakan Pemerintah DKI di Tempat Pemakaman Umum Srengseng Sawah, Jakarta Pusat, langsung penuh dalam waktu 11 hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Gubenur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa pemerintah menghadapi krisis lahan makam khusus jenazah Covid-19, karena angka kematian yang melonjak sebagaimana persoalan umum ibu kota negara di seluruh dunia. "Ibu kota di seluruh dunia memiliki kompleksitas itu, tanah untuk gedung, jalan, waduk, termasuk untuk pemakaman," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Krisis malam di Ibu Kota sudah terjadi sejak November tahun lalu. Pada 8 November kemarin, lahan makam khusus Covid-19 di TPU Pondok Rangon telah dinyatakan penuh.
Begitu juga TPU Tegal Alur. Lahan pemakaman khusus jenazah Covid-19 di pemakaman yang berada di Jakarta Barat itu kian menipis. Per 12 Januari lalu, 4.500 jenazah Covid-19 sudah dikebumikan di sana.
Menurut Riza, krisis pemakaman terjadi karena lonjakan angka kematian dalam dua bulan terakhir seiring dengan penambahan kasus harian Covid-19. Dalam beberapa pekan, per hari DKI menyumbang lebih dari 3 ribu kasus.
Akun Pandemi Talk menyebut angka kematian Covid-19 di Ibu Kota telah mencapai 5,2 persen. Kematian didominasi oleh pasien berstatus suspek dan probable. Angka risiko kematian itu lebih tinggi 2,4 kali dari kasus kematian di dunia.
Pemerintah DKI kini sedang menyiapkan sejumlah cara untuk keluar dari krisis lahan pemakaman. Pemerintah DKI menyatakan telah menyiapkan lima TPU khusus Covid-19 di berbagai wilayah Jakarta.
Pemerintah DKI sudah menambah luasan pemakaman di beberapa tempat seperti Srengseng Sawah, Bambu Wulung, Semper, Joglo dan pemakaman umum lainnya di beberapa lokasi disiapkan tempat pemakaman untuk Covid-19 termasuk di Rorotan.
Politikus Gerindra itu berharap warga tidak panik menanggapi kabar krisis lahan pemakaman. Namun dia juga tidak memastikan waktu pembukaan lahan baru untuk pemakaman jenazah Covid-19. "Sekali lagi, warga Jakarta tidak perlu khawatir. Memang semuanya ada peningkatan yang luar biasa."
Lurah Rorotan Idham Mugabe menyampaikan lahan khusus jenazah Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara bisa saja diperluas. Menurut dia, besar perluasannya akan disesuaikan dengan kebutuhan. "Memang (bisa diperluas) sesuai dengan kebutuhan nanti."
Saat ini, pemerintah DKI memprioritaskan 2 hektare dari total 25 hektare lahan di TPU Rorotan untuk dimanfaatkan sebagai makam khusus jenazah Covid-19. Dua hektare lahan itu pun belum seluruhnya siap dipakai.
Pemerintah DKI baru menyelesaikan 1.500 petak makam seluas satu hektare. TPU Rorotan ditargetkan dibuka pada akhir bulan ini. Pemerintah DKI tengah membangun infrastruktur, seperti jalan dan petunjuk arah. "Jadi dari lokasi prioritas yang dua hektare masih ke arah utara lagi untuk perluasannya."
Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif mendesak pemerintah segera menambah lahan untuk mengantisipasi krisis lahan pemakaman khusus jenazah Covid-19. "Tahun ini sudah dianggarkan sekitar Rp 215 miliar untuk pembelian lahan. Kami harap anggaran itu bisa segera dieksekusi untuk membeli lahan," kata Syarif.
Pemerintah DKI, kata dia, bisa segera memanfaatkan lahan TPU Rorotan yang masih luas khusus untuk jenazah Covid-19 sambil menunggu pembelian lahan. "Pembelian lahan itu cukup mendesak karena nanti bukan hanya bisa digunakan untuk jenazah Covid-19, tapi kelak bisa untuk umum."
Menurut Syarif, saat ini lahan pemakaman umum di Ibu Kota juga sudah sangat terbatas. Bahkan sebagian lahan ada yang menerapkan sistem tumpang atau menumpuk jenazah. Situs corona.jakarta.go.id mencatat, Pemerintah DKI Jakarta telah memakamkan 12.638 jenazah dengan protokol penanganan Covid-19 hingga Selasa, 19 Januari 2021. Dari jumlah tersebut jenazah Covid-19 sebanyak 3.836 orang.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menyarankan Gubernur DKI Anies Baswedan membolehkan jenazah pasien Covid-19 dimakamkan di pemakaman umum. "Tidak masalah dimakamkan di tempat pemakaman umum selama protokolnya diterapkan," kata Tri.
Menurut dia, kondisi lahan pemakaman khusus Covid-19 yang mulai menipis harus diantisipasi dengan membolehkan keluarga almarhum untuk memakamkan di tempat umum atau tanah wakaf milik mereka.
Dengan mengizinkan memakamkan jenazah Covid-19 di pemakaman umum, kata Tri, pemerintah bisa menghemat biaya penyediaan lahan pemakaman. "Keluarga almarhum juga akan lebih menerima jika dimakamkan di tempat umum," ujarnya.
IMAM HAMDI | ANTARA | LANI DIANA