Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Hari ini, 1 Mei 2018, tepat 100 tahun lalu, Stasiun Manggarai di Jakarta Selatan diresmikan. Stasiun ini menggantikan Stasiun Bukit Duri yang terletak 400 meter ke arah selatan. Pembangunan Stasiun Manggarai dipimpin arsitek Belanda bernama Ir J. Van Gendt.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk memperingati peristiwa bersejarah ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggelar pameran 20 foto di peron stasiun. Pengawal kereta api, Rahmat Hidayat, menuturkan ke-20 foto itu sengaja dipasang hari ini untuk memperingati 100 tahun usia Stasiun Manggarai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Foto-foto itu merupakan sejarah bagaimana pembangunan Stasiun Manggarai dari tahun 1914," katanya pada Selasa, 1 Mei 2018. Pameran foto tersebut hanya berlangsung hingga pukul 12.00.
Banyak penumpang commuter line (CL) yang tidak mengetahui 100 tahun Stasiun Manggarai. Salah satunya Galuh Ratnatika. Mahasiswi ini mengaku tak tahu bahwa umur stasiun yang setiap hari ia singgahi ini sudah mencapai satu abad.
"Wah, saya enggak tahu sama sekali," katanya. Jawaban senada juga diutarakan Indah Amelia Pansa, 25 tahun. Namun karyawan swasta ini berharap Stasiun Manggarai bisa terus memperbaiki layanan publik.
"Agar kami semua, sebagai pengguna CL, semakin nyaman dan aman," ujarnya.
Dari catatan sejarah, kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, pada awalnya merupakan tempat tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores. Wilayah yang masuk Gementee (setingkat kota madya) Meester Cornelis ini kemudian berkembang menjadi sebuah kampung.
Meskipun jalur kereta api Jakarta-Bogor sudah dibangun perusahaan kereta api swasta Nederlansch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) sejak 1873, di Kampung Manggarai baru dibangun stasiun kereta api pada 1914 dan diresmikan pada 1 Mei 1918.
"Sebelumnya, stasiun kereta api terdekat itu adalah Stasiun Bukit Duri yang terletak sekitar 400 meter dari selatan Stasiun Manggarai," kata pegiat sejarah, Kartum Setiawan, saat dihubungi, Selasa.
Sejak 1913, perusahaan kereta api negara Staatsspoor en Tramwegen (SS) menguasai seluruh jaringan rel kereta api di Batavia dan Meester Cornelis.
SS menata ulang jalur kereta api di dua kotapraja tersebut. Salah satunya pembongkaran Stasiun Bukit Diri eks NISM dan pembangunan stasiun baru di Manggarai.