Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogykarta - Sebanyak sembilan stasiun kereta api yang berada di Daerah Operasi atau Daop 6 Yogyakarta sudah terintegrasi dengan moda transportasi lainnya, baik kereta api jarak jauh, kereta bandara, dan bus. Integrasi ini mempermudah mobilitas masyarakat pengguna jasa PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang semakin dinamis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Krisbiyantoro, Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, mengatakan bahwa inovasi yang dilakukan Daop 6 ini sebagai upaya mendukung pembangunan berkelanjutan, selaras dengan tema HUT ke-79 KAI yaitu Safety and Sustainability. "Daop 6 secara konsisten menciptakan akses ke transportasi umum lainnya secara aman, efisien, tetap menjaga lingkungan, dan mendukung kesejahteraan sosial-ekonomi di berbagai daerah,” kata Krisbiyantoro, Kamis, 26 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Stasiun terintegrasi hadir untuk mempermudah dan mempercepat masyarakat menuju tempat tujuan serta memperkuat konektivitas antarwilayah. Selain itu, sistem stasiun terintegrasi ini menjadi bentuk dukungan Daop 6 dalam mewujudkan mobilitas yang ramah lingkungan dan inklusif.
Stasiun yang sudah terintegrasi
Beberapa stasiun kereta di wilayah Daop 6 saat ini sudah mengintegrasikan berbagai macam moda transportasi baik darat dan udara yang menghubungkan antar wilayah. Stasiun-stasiun yang sudah terintegrasi dengan transportasi umum wilayah yaitu Stasiun Yogyakarta (Stasiun Tugu) terintegrasi dengan kereta jarak jauh, Kereta Bandara YIA, Commuter Line, Trans Jogja, dan Damri.
Stasiun Wates terhubung dengan kereta jarak jauh, kereta Bandara YIA, dan Commuter Line. Stasiun Lempuyangan terkoneksi dengan kereta jarak jauh, Commuter Line, dan Trans Jogja.
Stasiun Klaten terintegrasi dengan kereta jarak jauh, KA Bandara BIAS, dan Commuter Line. Stasiun Purwosari terhubung dengan kereta jarak jauh, Kereta Bandara BIAS, Kereta Batara Kresna, Commuter Line, Bus Batik Solo Trans (BST), dan Wisata Kereta Jaladara.
Yogyakarta International Airport terkoneksi dengan Kereta Bandara YIA dan penerbangan. Bandara Internasional Adi Soemarmo terintegrasi dengan kereta Bandara BIAS dan penerbangan. Stasiun Solo Balapan terhubung dengan Terminal Tirtonadi, kereta jarak jauh, Kereta Bandara BIAS, Commuter Line, dan Bus Batik Solo Trans (BST).
Sedangkan Stasiun Solo Jebres terkoneksi dengan kereta api jarak jauh, Commuter Line, dan Batik Solo Trans.
“Keberadaan stasiun terintegrasi ini sangat membantu penumpang di mana saat ini jumlah penumpang per hari stasiun-stasiun tersebut cukup tinggi,” kata Krisbiyantoro.
Stasiun Yogyakarta tercatat menjadi stasiun dengan jumlah paling tinggi jumlah penumpangnya dengan 15.545 orang per hari. Di samping itu, Stasiun Yogyakarta juga menjadi stasiun teramai dengan jumlah 268 kereta per hari.
“Dengan adanya stasiun yang terintegrasi tersebut, Daop 6 Yogyakarta berharap kolaborasi antar stakeholder semakin kuat dan masyarakat dapat mulai beralih ke transportasi umum untuk membantu menjaga kelestarian lingkungan,” kata dia.