Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

120 Proyek Jalan di Bekasi Batal, Anggaran Tersedot Covid-19

Pemerintah Kota Bekas batal melelang 120 proyek jalan tahun ini karena anggarannya dialihkan untuk penanggulangan bencana Covid-19.

23 Juli 2020 | 04.45 WIB

Pekerja melakukan perbaikan Jalan Karang Satria, Bekasi, Jawa Barat, yang amblas (22/1). ANTARA/Hafidz Mubarak
Perbesar
Pekerja melakukan perbaikan Jalan Karang Satria, Bekasi, Jawa Barat, yang amblas (22/1). ANTARA/Hafidz Mubarak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekas batal melelang 120 proyek jalan tahun ini karena anggarannya dialihkan untuk penanggulangan bencana Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Sebagian dari kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan ternyata dilakukan refocusing, sehingga belum jadi dilaksanakan tahun ini," kata Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Widayat Subroto pada Rabu, 22 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut dia, ada sekitar 120 kegiatan yang terkena pengalihan fokus anggaran ke penanggulangan Covid-19. Ia tak merinci nilai anggaran yang dialihkan tersebut. Tapi, menurut dia, ratusan proyek tersebut akan dilelang lagi pada tahun depan.

"Tertunda, kemungkinan tahun depan baru dilelang," kata dia.

Ia mengatakan, ada tiga proyek perbaikan jalan yang tidak ditunda. Sebab, ketiga jalan tersebut mengalami kerusakan parah. Antara lain di Jalan HM Joyomartono, I Gusti Ngurah Rai dan Lingkar Utara di Bekasi Utara.

"Tiga jalan itu kondisinya kerusakan sudah memprihatinkan, kemudian mempertimbangkan keselamatan pengguna jalan dan intensitas kendaraan," kata Broto.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pemerintah terpaksa menyetop proyek strategis infrastuktur jalan akibat penerimaan pendapatan anjlok karena terdampak pandemi virus corona sejak Maret lalu.

"Sekarang di APBD itu nggak ada lagi kerjaan yang strategis, kecuali pemeliharaan," katanya.

Menurut dia, pandemi Covid-19 berdampak pada penerimaan pendapatan daerah. Pajak daerah sempat anjlok selama tiga bulan sejak Maret lalu. Namun, sekarang berangsur pulih setelah sejumlah sektor usaha yang berpotensi menghasilkan pajak dibuka lagi dengan kebiasaan baru.

ADI WARSONO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus