Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Untuk mengantisipasi risiko paparan bakteri Corynebacterium diphteriae dari pasien difteri, 200 pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi ikut imunisasi vaksin difteri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami menganggap difteri di Bekasi sudah mulai terpapar," kata Kepala Bidang Perawatan di RSUD Kota Bekasi, Sudirman, Jumat, 15 Desember 2017. Ia mengatakan, pegawai tersebut paling banyak yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat, mulai dari dokter, perawat, petugas keamanan, kebersihan, hingga sopir ambulance.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebetulnya, kata dia, ada seribu pegawai yang bertugas di RSUD. Tapi, rumah sakit hanya mendapatkan jatah 200 dosis vaksin difteri dari Dinas Kesehatan. Karena itu, vaksin tersebut diprioritaskan untuk pegawai yang berhubungan langsung dengan pasien. "Pegawai juga dilengkapi dengan pakaian khusus," kata dia.
Baca: Dinkes Kota Bekasi Soroti 5 Warga Dilaporkan Terduga Idap Difteri
Sudirman mengatakan, pada Selasa lalu ada dua pasien yang diduga suspek difteri. Sebab, gejala yang dialami mirip dengan gejala awal seperti difteri. Lantaran RSUD Kota Bekasi belum siap merawat, maka, pasien itu dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta.
Sudirman mengatakan, pihaknya kini tengah menyiapkan fasilitas khusus untuk menampung pasien yang suspek difteri. Fasilitas khusus itu berupa 10 ruangan dengan kapasitas 40 tempat tidur berikut perlengkapannya di gedung baru di Jalan Mayor Oking. "Paling lambat Selasa sudah bisa digunakan," kata dia.
Selain fasilitas khusus, kata dia, pihaknya juga menambah stok obat yang dipakai untuk mengobati pasien suspek difteri. Sebab, pasien yang terpapar penyakit menular dan mematikan itu harus mendapatkan penanganan intensif dan pemantauan.