Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

200 Pegawai RSUD Bekasi Ikut Imunisasi Difteri

Untuk mengantisipasi risiko paparan bakteri dari pasien difteri, 200 pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi ikut imunisasi.

16 Desember 2017 | 08.55 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno diimunisasi vaksin difteri oleh dokter Klinik Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Jum'at, 15 Desember 2017. Tempo/Moh Khory Alfarizi
material-symbols:fullscreenPerbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno diimunisasi vaksin difteri oleh dokter Klinik Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Jum'at, 15 Desember 2017. Tempo/Moh Khory Alfarizi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bekasi - Untuk mengantisipasi risiko paparan bakteri Corynebacterium diphteriae dari pasien difteri, 200 pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi ikut imunisasi vaksin difteri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami menganggap difteri di Bekasi sudah mulai terpapar," kata Kepala Bidang Perawatan di RSUD Kota Bekasi, Sudirman, Jumat, 15 Desember 2017. Ia mengatakan, pegawai tersebut paling banyak yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat, mulai dari dokter, perawat, petugas keamanan, kebersihan, hingga sopir ambulance.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebetulnya, kata dia, ada seribu pegawai yang bertugas di RSUD. Tapi, rumah sakit hanya mendapatkan jatah 200 dosis vaksin difteri dari Dinas Kesehatan. Karena itu, vaksin tersebut diprioritaskan untuk pegawai yang berhubungan langsung dengan pasien. "Pegawai juga dilengkapi dengan pakaian khusus," kata dia.

Baca: Dinkes Kota Bekasi Soroti 5 Warga Dilaporkan Terduga Idap Difteri

Sudirman mengatakan, pada Selasa lalu ada dua pasien yang diduga suspek difteri. Sebab, gejala yang dialami mirip dengan gejala awal seperti difteri. Lantaran RSUD Kota Bekasi belum siap merawat, maka, pasien itu dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta.

Sudirman mengatakan, pihaknya kini tengah menyiapkan fasilitas khusus untuk menampung pasien yang suspek difteri. Fasilitas khusus itu berupa 10 ruangan dengan kapasitas 40 tempat tidur berikut perlengkapannya di gedung baru di Jalan Mayor Oking. "Paling lambat Selasa sudah bisa digunakan," kata dia.

Selain fasilitas khusus, kata dia, pihaknya juga menambah stok obat yang dipakai untuk mengobati pasien suspek difteri. Sebab, pasien yang terpapar penyakit menular dan mematikan itu harus mendapatkan penanganan intensif dan pemantauan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus