Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua Depok membantu mengevakuasi 25 pasien RS Citra Arafiq yang ruang gensetnya terbakar, Rabu malam, 24 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Komandan Korbrimob Inspektur Jenderal Ramdani Hidayat mengatakan sebagai RS yang berdekatan dengan RS Citra Arafiq, pihaknya punya tanggung jawab moril secara kemanusiaan untuk membantu dengan mengevakuasi ke RS Bhayangkara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tadi malam kita evakuasi 25 pasien," kata Ramdani didampingi Karumkit Bhayangkara Brimob Ajun Komisaris Besar Arinando Pratama dan jajarannya, Kamis, 25 Juli 2024.
Adapun pasien yang dievakuasi ke RS Bhayangkara dengan berbagai macam kriteria, seperti ada yang masih operasi dengan luka terbuka.
"Langsung kita evakuasi karena listrik mati semua, ada yang melahirkan sudah mau lahiran juga seperti itu," terang Ramdani.
Dari 25 pasien tersebut, lanjut Ramdani, pihaknya mengevakuasi menggunakan 3 unit ambulans dan setelah sampai langsung diklasifikasi berdasarkan jenis penyakitnya.
"Semalam kita tungguin semua, saya didampingi Karumkit dan Kasie Kesjas semua dokter yang ada di kita bangunkan semua untuk membantu pasien," jelas Ramdani.
Kemudian, kata Ramdani, dari 25 pasien yang dievakuasi ke RS Bhayangkara Brimob, 4 di antaranya dirujuk ke RS lain karena tidak tersedianya peralatan medis.
"Kemarin ada yang kanker otak, semalam saya tanya langsung Karumkit memang kita ngga punya MRI, kemudian ada yang cuci darah, kita juga belum ada alatnya, ada (bayi) yang prematur, karena ruang rawat bayi juga full. Kemudian yang satu lagi paru-paru, kita kembalikan ke RS kalau tidak salah ke Sawangan," tutur Ramdani.
Ramdani mengakui akibat evakuasi kebakaran semalam, kemungkinan ada pasien yang mengalami trauma, namun pihaknya mengupayakam agar tidak ada pasien yang di velt bed.
"Alhamdulillah RS kita semua siap.
Semalam akhirnya kita cek ruangan, pagi tadi jam 7 sudah cek masuk ke ruangan," ujar Ramdani.
Untuk menangani pasien yang dievakuasi dari RS Citra Arafiq, pihaknya menurunkan semua dokter, baik yang di dalam dan luar asrama, mulai dari dokter umum hingga spesialis.
"Waktu awal datang kita tanya sakitnya apa, perawat dan dokter yang menangani dari Arafiq sedang menangani pasien masing-masing, demikian juga dokter kita tanya satu-satu dan catat," katanya.
"Dokter yang ada di kita semua dan spesialis kita datangkan semua, termasuk dokter bedah, semalam kita tindaklanjuti yang habis operasi dengan luka terbuka kita tindaklanjuti.
Yang mau melahirkan bisa selamat di sini," imbuhnya.
Ditanya yang melakukan operasi di RS Bhayangkara Brimob, Ramdani menjelaskan ada dua pasien, yakni operasi pada kaki dan ibu melahirkan.
"Kalau pasca operasi yang di Arafiq itu pasien miom, kita langsung tangani itu, karena baru selesai operasi dan miom-nya masih dibawa,
Satu lagi yang patah tangan, dia rasa nyeri sangat, dokter sudah siap dan diberikan penanganan. Secara sakitnya sudah ditangani. Trauma karena keadaan syok itu masih," terang Ramdani.
Ramdani menegaskan akan menangani pasien yang dievakuasi sampai sembuh, namun, pihaknya akan koordinasi dengan RS Citra Arafiq apakah akan dirawat di RS Bhayangkara Brimob sampai sembuh atau tidak.
"Tidak masalah kalau mau dilanjutkan di sini, kita siap. Sisanya ada 21 pasien, udah kita tengok dan sudah sehat. Tinggal perawatan mental karena syok, banyak macam jenis penyakitnya," paparnya.
Ia pun memastikan tidak ada pasien yang kritis saat evakuasi, karena langsung ditangani Nakes RS Bhayangkara Brimob, bahkan dokter dan perawat dari RS Citra Arafiq pun ikut, sehingga mempercepat penanganan pasien.
"Termasuk ada satu perawat yang mengalami syok karena menghirup asap, tadi pagi kita tengok sudah tidak ada, ikut dirawat semalam dalam keadaan sadar tapi menghirup asap," ucap Ramdani.