Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua kerap mengabaikan gaya memberikan makan kepada anak. Ternyata, hal tersebut mempengaruhi kesehatan anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami memiliki bukti dalam literatur nutrisi masa kanak-kanak bahwa gaya memberikan makanan itu dapat mempengaruhi tidak hanya berat badan anak, tapi juga hubungan mereka dengan makanan dan bagaimana perilaku makan mereka," ungkap ahli diet terdaftar dan ahli gizi anak Jill Castle.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cara orang tua memberi makan anaknya sangat tertanam dan mencerminkan pengalaman orang tua dengan makanan saat dirinya masih kecil. Menurut Castle, yang juga pencipta Nourished Child Project, ada empat gaya memberi makan yang dikenal dan telah dituliskan dalam literatur sains, namun tiga di antaranya berpengaruh negatif terhadap kesehatan emosi dan fisik.
Artikel lain:
4 Manfaat Orang Tua Memeluk Anak
Alasan Orang Tua Wajib Menanamkan Kebiasaan Baik pada Anak
Anak Buta Warna, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua
Pentingnya Peranan Orang Tua dalam Meredam Emosi Remaja
#Gaya memberi makan otoriter
Orang tua bersikap otoriter atau mengendalikan. Mereka akan meminta anak untuk menghabiskan apa yang telah disiapkan tanpa mempertimbangkan selera anak.
"Orang tua yang menerapkan gaya makan lebih ketat, termasuk membatasi makanan anak, justru akhirnya menjadi bumerang," jelas Castle.
Faktanya, dalam sebuah studi menemukan bahwa mereka yang memiliki ibu yang kerap membatasi makanan justru menjadikan anak-anaknya makan di kala mereka tidak lapar. Akibatnya, kebiasaan itu menjadikan anak mengalami kenaikan berat badan.
#Gaya memberi makan permisif atau memanjakan
Orang tua bersikap longgar terhadap apa yang dimakan anak. Orang tua agak ragu untuk mengatakan "tidak" kepada anak-anaknya soal makanan di sekitarnya.
"Mereka hanya sedikit mengontrol terhadap makanan," kata Castle.
Ia mengingatkan justru anak mengalami kesulitan dalam mengatur makanan yang tidak sehat dan berisiko mengalami kenaikan berat badan.
#Gaya memberi makan lalai
Orangtua tidak memprioritaskan makanan, berbelanja makan, dan ini menyebabkan rasa tidak aman bagi anak. Ketika seorang anak tidak yakin kapan makan akan disajikan atau tidak bisa mendapatkan cukup makanan atau jenis makanan, mereka dapat menjadi agak fokus pada makanan dan menunjukkan perilaku yang menyebabkan makan berlebihan.
#Gaya berwibawa
Ini merupakan gaya memberi makan kepada anak yang terbaik. Menurut Castle, orang tua memberikan tawaran makan yang terbatas dan tertata, namun masih mempertimbangkan perasaan dan kesukaan anak. Misalnya saja, apakah anak ingin kacang hijau atau brokoli untuk makan malam?
"Orangtua masih mengendalikan terhadap pilihan makanan, jadi pilihan makanan itu masuk akal," ujar Castle.