Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi XIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan membentuk Panitia Kerja (Panja) Pemasyarakatan. Pembentukan panja ini salah satunya didorong oleh insiden tujuh tahanan kabur dari Rumah Tahanan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat pada Kamis, 14 November 2024. “Kami juga akan berkoordinasi dengan Polisi dan BNN dengan membentuk Panja Pemasyarakatan,” kata ketua Komisi XIII DPR Willy Aditya saat ditemui di Rutan Salemba pada Kamis, 14 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Panja ini, kata Willy, penting untuk menjadi semangat reformasi pemasyarakatan di Komisi XIII DPR. Materi yang akan diselesaikan di dalam Panja itu meliputi pendalaman Closed Circuit Television (CCTV) dalam rentang waktu yang diperlukan hingga petugas piket yang berjaga. “Karutannya nanti kita minta alasan cutinya apa dan kapan mengajukan cutinya,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Anggota Komisi XIII DPR RI Muslim Ayub mengatakan, usulan pembentukan Panja tersebut agar informasi yang diperoleh DPR yang memiliki fungsi pengawasan lebih lengkap. “Saya yakin, Panja ini akan mengungkap semua, namun untuk saat ini kita tetap harus berpegang teguh pada asas praduga tak bersalah. Saya yakin semua kecurigaan publik akan terungkap” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis, 14 November 2024.
Anggota Komisi Reformasi Regulasi dan HAM ini juga mengatakan problem rasio petugas pengamanan di Rutan Salemba sebesar 1:190 ini sudah diluar nalar. "Bagaimana mungkin jika satu petugas harus menangani 190 tahanan, ini jelas diluar nalar manusia, kelalaian dan kecerobohan pasti terjadi jika rasio petugas pengamanan ini terus terjadi,” tuturnya.
Panja nantinya tidak hanya mengungkap dalang dari peristiwa kaburnya tujuh orang tahanan, tetapi juga akan mengeluarkan rekomendasi yang sistematis dan menyeluruh untuk perbaikan di Lembaga Pemasyarakatan seluruh Indonesia.
Muslim meyakini, pembentukan Panja DPR ini akan memberikan efek domino yang dahsyat bagi perbaikan Lembaga Pemasyarakatan kedepan. “Ini akan menjadi momentum perbaikan secara komprehensif dari kementerian baru ini sambil menata diri juga juga akan fokus melakukan perbaikan agar insiden seperti ini tidak akan terjadi lagi” katanya.