Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Andrea Miranda, Dosen Mungil yang Jadi Tempat Curhat Mahasiswa

Putri komponis Purwacaraka, Andrea Miranda sering menerima curhat mahasiswanya melalui pesan WhatsApp.

1 Desember 2018 | 11.30 WIB

Andrea Miranda menunjukkan album terbarunya saat diluncurkan di Jakarta, 11 November 2015. Album Andrea Miranda melibatkan sejumlah musisi diantaranya Dian HP, Tohpati, Ifa Fachir dan Teza Sumendra. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Andrea Miranda menunjukkan album terbarunya saat diluncurkan di Jakarta, 11 November 2015. Album Andrea Miranda melibatkan sejumlah musisi diantaranya Dian HP, Tohpati, Ifa Fachir dan Teza Sumendra. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Di samping menjadi penyanyi teater, Andrea Miranda menjalani karier sebagai dosen. Sopranis kelahiran Bandung ini mengajar vokal mayor di program studi musik Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten, dua tahun terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selama mengajar, Andrea kerap menjadi sasaran curhat para mahasiswanya. Menurut Andrea, bisa jadi penyebabnya dia selalu membuka pintu komunikasi atau muridnya mengira si ibu dosen hampir seumuran. Melihat perawakan Andrea yang kinyis-kinyis, sulit menebak usianya 32 tahun. “Apalagi badanku mungil,” kata perempuan bertinggi badan 155 sentimeter itu seraya tertawa.

Andrea Miranda tampil dalam showcase peluncuran album perdananya di Jakarta, 11 November 2015. Album ini juga melibatkan Budapest Music Orchestra asal Hungaria. TEMPO/Nurdiansah

Dea, panggilan Andrea Miranda, mengatakan curahan hati itu datang melalui pesan WhatsApp. Biasanya, pengirimnya adalah mahasiswa yang mulai mengerjakan tugas akhir. "Karena pernah berada di posisi mereka, aku ngerti banget apa yang mereka rasain," ujar alumnus Universitas Pelita Harapan tersebut.

Mengajar tidak membuat Andrea Miranda kehabisan waktu, meski jadwalnya sedang padat-padatnya. Putri komponis Purwacaraka itu tampil sebagai Ainun Habibie dalam Opera Ainun, September lalu; menggelar konser tunggal, sebulan kemudian; dan menjadi pemeran utama pergelaran drama tari Genta Sriwijaya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. "Aku lebih suka sibuk banget daripada enggak ada kerjaan. Kalau enggak ada kerjaan, malah pusing," ucapnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus