Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Anggota DPRD DKI Sebut Penyumbang Pengangguran Terbanyak Adalah Lulusan SMA/SMK

Banyak pengangguran terbuka yang berlatar pendidikan SMA/SMK karena tidak semua sekolah menerapkan standar keahlian sesuai standar industri.

8 Juni 2023 | 01.16 WIB

Para pencari kerja mempersiapkan berkas lamaran kerja pada acara "Jakarta Job Fair" di Pusat Grosir Cililitan, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2022. Data terbaru Badan Pusat Statistik mencatat, tingkat pengangguran di Indonesia pada tahun ini mencapai 5,83 persen, atau sekitar 8,40 juta orang dari total penduduk usia kerja yang sebanyak 208,54 juta orang. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Para pencari kerja mempersiapkan berkas lamaran kerja pada acara "Jakarta Job Fair" di Pusat Grosir Cililitan, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2022. Data terbaru Badan Pusat Statistik mencatat, tingkat pengangguran di Indonesia pada tahun ini mencapai 5,83 persen, atau sekitar 8,40 juta orang dari total penduduk usia kerja yang sebanyak 208,54 juta orang. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi C Bidang Keuangan DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim mengatakan penyumbang tingkat pengangguran terbanyak adalah lulusan SMA dan SMK. Tingkat pengangguran terbuka di Jakarta pada Februari 2023 adalah 397.623 orang atau setara dengan 7,57 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Berdasarkan data BPS DKI Jakarta, jumlah penduduk miskin Jakarta pada September 2022 adalah 494,93 ribu orang,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 7 Juni 2023.

Lukmanul menyebutkan penyebab lain banyaknya jumlah pengangguran terbuka yang berlatar pendidikan SMA/SMK karena tidak semua sekolah menerapkan standar keahlian yang sesuai dengan standar industri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Saya meminta Pemprov DKI Jakarta dapat menjamin penerima KJP Plus yang sudah lulus SMA/SMK untuk mendapat pekerjaan,” ujarnya.

Tujuannya adalah untuk mengurangi pengangguran di Jakarta sekaligus meningkatkan taraf hidup layak bagi warga kurang mampu. “Ini selaras dengan amanat UUD 1945 ayat 1 dan 2,” ucap Lukmanul.

Atas dasar itu, penerima KJP Plus lulusan SMA/SMK harus dijamin mendapatkan lapangan pekerjaan oleh Pemprov DKI. KJP Plus adalah program pemerintah untuk membantu pembiayaan sekolah bagi warga tidak mampu yang tujuannya agar dapat mengenyam pendidikan minimal sampai tamat SMA/SMK dengan pembiayaan penuh dari APBD DKI Jakarta.

“Kasihan sekali adik-adik penerima KJP Plus ini setelah lulus sekolah banyak yang menganggur karena  kesulitan mendapat pekerjaan, serta tidak sebandingnya lulusan dan jumlah kebutuhan tenaga kerja,” kata dia.

Jumlah penerima KJP Plus tahap 1 pada 2023 mencapai 64.936 peserta didik. Dari jumlah penerima KJP Plus tersebut, sebanyak 64. 486 adalah siswa SMA dan 107.027 siswa SMK.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia turun 0,38 persen pada Februari 2023 bila dibandingkan Februari 2022, yakni dari 5,83 persen menjadi 5,45 persen.

Per Februari 2023 tercatat jumlah pengangguran nasional sebanyak 7,99 juta orang atau turun 0,41 juta orang bila dibandingkan periode serupa tahun 2022 yang sebesar 8,4 juta orang.

"Pertumbuhan ekonomi turut memberikan dampak positif terhadap penurunan tingkat pengangguran terbuka," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud di Jakarta, Jumat, 5 Mei 2023.

Pilihan Editor: DKI Dorong Program Pemagangan untuk Kurangi Pengangguran di Jakarta

Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus