Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Anies Bersyukur Jumlah Lansia di DKI Meningkat, Kenapa?

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersyukur dengan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia di Ibukota.

5 Juli 2019 | 11.10 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Menteri Kesehatan Nila Faried Moeloek di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Juli 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Menteri Kesehatan Nila Faried Moeloek di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Juli 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersyukur jumlah penduduk lanjut usia di Ibukota meningkat. Sebab menurut Anies, peningkatan jumlah lansia menunjukkan angka harapan hidup yang meningkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Makin banyak kita memiliki warga lanjut usia, artinya alhamdulillah kesehatan kita lebih baik, karena itu warganya lebih panjang umur," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Juli 2019.

Hari ini Anies memberikan sambutan di Workshop Kesehatan Lansia dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-23 di Balai Kota. 

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, pada 2017 terdapat 23 juta penduduk lansia atau sekitar 9 persen dari populasi masyarakat Indonesia. Pada tahun 2020, kata Anies, jumlahnya diproyeksikan akan meningkat menjadi 27 juta jiwa. 

"Ini memberikan penanda bahwa pembangunan manusia di Indonesia menunjukkan angka positif. Itu patut disyukuri," ujar Anies. 

Meskipun begitu, Anies menjelaskan banyaknya jumlah lansia artinya menambah angka warga tak produktif. Oleh sebab itu, ia menyambut baik Workshop Kesehatan Lansia HLUN 2019 yang diadakan oleh Menteri Kesehatan ini. 

Kegiatan pelatihan kali ini bertemakan “Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lansia, Menuju Terwujudnya Lansia Indonesia yang Sehat, Mandiri Aktif, dan Produktif”. Selain penyelenggaraan workshop, Kementrian Kesehatan juga meluncurkan pedoman untuk puskemas dalam perawatan jangka panjang (PJP) bagi lansia dan panduan praktis untuk care giver (pengasuh) dalam PJP bagi lansia.

Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari, perwakilan Pemerintah Provinsi dari seluruh wilayah Indonesia, organisasi profesi, akademisi, dan LSM pemerhati lansia.

Baca: Anies Setuju Kuasa Hukum Capres 02 Bela DKI di Kasus Stadion BMW

Selain memberikan pelatihan, Anies menjelaskan Pemprov DKI juga harus menyiapkan sistem jaminan sosial untuk memastikan kesehatan warga lansia. Salah satu usaha Pemprov DKI dalam menjamin kesejahteraan sosial itu dengan memberikan Kartu Lansia Jakarta (KLJ) kepada lansia terlantar dan tak mampu. Masing-masing lansia akan menerima bantuan dana Rp 600.000 per bulan. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus