Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Anies Pamerkan Indonesia Mengajar di Pelatihan Relawan Kesejahteraan Sosial

Anies Baswedan merupakan pendiri gerakan Indonesia Mengajar

30 Oktober 2022 | 16.52 WIB

Anies Baswedan menyapa warga dalam acara perpisahannya di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu, 16 Oktober 2022. TEMPO/Abdullah Syamil Iskandar
Perbesar
Anies Baswedan menyapa warga dalam acara perpisahannya di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu, 16 Oktober 2022. TEMPO/Abdullah Syamil Iskandar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri pelatihan relawan advokasi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) yang diselenggarakan oleh Partai Keadilan Sejahtera. Menurut dia, untuk melakukan sebuah kegiatan sosial memerlukan pendekatan gerakan yang berorientasi pada ajakan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Bukan hanya menyelesaikan masalah, tapi mengajak sebanyak-banyak pihak untuk menyelesaikan permasalahan," kata Anies di Kantor DPP PKS, Jakarta, Ahad, 30 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain pendekatan gerakan, Anies menyebut ada pendekatan program yang lebih menitikberatkan pada penyelesaian masalah tanpa melibatkan banyak pihak. Pendekatan program umumnya disusun mulai dari perencanaan, persiapan SDM, eksekusi, alat ukur kinerja, serta evaluasi.

Proses itu bakal terus berulang hingga targetnya ditingkatkan. Namun menurut dia, pendekatan jenis ini tidak membuat masyarakat aktif. "Programatik itu membuat orang yang berada di luar program ini menjadi penonton, kalau sukses disyukurin, kalau kurang dikritik," kata dia. 

Anies menyebut bahwa key performance indicator (KPI) dari pendekatan gerakan adalah terlibatnya pihak lain sebanyak mungkin. Sehingga masyarakat dapat berkontribusi secara aktif dalam sebuah aksi sosial.

Ia mengusulkan kepada relawan untuk tidak hanya berfokus pada penyelesaian masalah sosial, tapi mengajak orang lain untuk ikut serta. Pendekatan seperti ini tentu memiliki tantangan tersendiri. Hal ini biasa disebut sebagai kolaborasi, di mana mesti ada sesuatu yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk turut mengambil peran.  "Harus ada pesan yang membuat orang mau terpancing untuk ikut memikirkan terus berujung terlibat," ucap dia. 


Anies Sebut Indonesia Mengajar Jadi Percontohan

 

Anies yang merupakan pendiri dari gerakan Indonesia Mengajar, mengatakan organisasi tersebut dapat dijadikan sebagai percontohan. Salah satu programnya, kelas inspirasi, disebut telah menjadi gerakan murni yang fokus pada unsur kualitatif.

Ia menyebutkan bahwa kelas inspirasi sudah hadir di seluruh Indonesia. Program itu diketahui dikerjakan secara mandiri.  "Kami malah udah gak bisa ngitung saking bisa dicontohnya," kata Anies.

Menurut dia, unsur kualitatif yang punya efek kuantitatif menjadi fokus penting dalam membangun sebuah gerakan.  "Republik ini dibangun dengan pendekatan gerakan, justru problemnya muncul ketika beberapa dekade terakhir pembangunan kita pendekatannya Programatik," ungkapnya.

 

VANIA NOVIE ANDINI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus