Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika ruas tulang belakang mengalami tekanan akan menimbulkan nyeri. Rasa nyeri itu bisa merembet dari leher hingga punggung bagian bawah. Kondisi yang menyebabkan penonjolan lapisan permukaan ruas tulang belakang itu disebut saraf terjepit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saraf terjepit juga bisa menyebabkan mati rasa, seperti dikutip dari Medical News Today. Cara mengatasi saraf terjepit, selain pengobatan juga bisa melalui terapi melakukan aktivitas berenang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari situs web Spine Universe, saraf terjepit bisa berkurang risiko keparahannya dengan melakukan terapi berenang. Itu tergantung seberapa buruk kondisinya.
Meskipun begitu, berenang termasuk aktivitas yang disarankan untuk orang yang mengalami saraf terjepit, karena air juga memiliki tekanan hidrostatis. Itu akan menimbulkan efek seperti dipijat dan relaksasi. Efek itu dapat dirasakan saat berada di dalam kolam renang. Berenang juga bisa memperkuat otot punggung untuk mencegah supaya saraf terjepit tidak makin memburuk.
Ketika berada di dalam air, berat badan akan terasa berkurang, sehingga mampu mengurangi beban saat bergerak. Maka, beban pada tulang belakang pun akan berkurang.
Mengutip situs web Halimun Medical, berenang selama dua kali setiap pekan dapat mengurangi nyeri saraf terjepit. Tapi, jika lelah, kemudian terasa gejalanya, sebaiknya tak berenang.
Gerakan berenang yang disarankan untuk terapi sarat terjepit yang tidak membebani tulang belakang, seperti gaya bebas dan punggung. Tak disarankan melakukan gaya kupu-kupu atau dada.
Jika pasien saraf terjepit tidak bisa berenang, maka cukup berjalan saja di kolam renang. Hal penting sebelum turun ke kolam renang harus melakukan gerakan pemanasan. Konsultasi pada dokter juga sangat penting untuk memastikan kondisi tubuh, bisa atau tidak melakukan olahraga renang.
ANNISA FEBIOLA