Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berkah Mudik Lebaran untuk Pengusaha Oleh-oleh Khas Jakarta

Biji ketapang awet dibawa mudik lebaran. Omzet capai puluhan juta rupiah.

4 Juni 2019 | 20.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penumpang merapikan barang bawaannya di atas Kapal Pelni Leuser di Dermaga Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 29 Mei 2019. Memasuki H-7 Idul Fitri, pemudik yang berasal dari luar pulau Jawa mulai berdatangan dan memilih mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan arus mudik Lebaran 2019. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bekasi - Momen lebaran menjadi berkah bagi pengusaha oleh-oleh di Bekasi, Jawa Barat. Salah satunya, oleh-oleh khas Jakarta "Mpok Nini" di Kelurahan Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang kebanjiran order dari pemudik lebaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Paling laku adalah jenis kue biji ketapang, sudah ada 2000 bungkus yang laku terjual," kata pengusaha Oleh-oleh Khas Jakarta "Mpok Nini", Deni Ardini, Senin, 3 Juni 2019.

Biji ketapang adalah kue berbahan dasar tepung dipadu dengan parutan kelapa, telur, dan lainnya. Kue ini hampir ada setiap momen lebaran di Jakarta. Dinamakan biji ketapang karena bentuknya mirip dengan biji buah ketapang.

Menurut Deni, pembeli kue lebaran untuk dibawa pulang kampung datang dari warga di Jakarta, Bekasi, hingga Depok. Mayoritas pembeli memesan secara online baik lewat aplikasi marketplace di media sosial maupun situs resmi oleholehjakarta.co.id.

"Tahun ini 70 persen pembeli melalui online baik di marketplace maupun lewat ojek online," ucap Deni.

Selain biji ketapang yang menjadi favorit pemudik, kata dia, makanan khas Betawi lain seperti kembang goyang, bir pletok, dan lainnya juga banyak diburu. Menurut dia, harga yang ditawarkan mulai dari Rp 13 ribu sampai Rp 35 ribu. "Banyak juga yang membeli dengan paket," kata dia.

Deni enggan membocorkan omzet penjualan oleh-oleh khas Jakarta pada momen lebaran tahun ini. Namun, ia tak menampik bisa mencapai puluhan juta rupiah. "Peminat makanan khas Betawi setiap tahun meningkat, karena orang mudik masih belum banyak tahu ciri khas makanan Betawi," kata dia.

Menurut dia, sejauh ini orang daerah hanya mengenal kerak telor. Namun, makanan tersebut tak bisa bertahan lama, sehingga tak bisa dibawa untuk oleh-oleh mudik lebaran.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus