Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah informasi dalam rekaman suara yang menyatakan akan terjadi gempa sebesar 8 skala Richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau. Kepala Bagian Humas BMKG Taufan Maulana dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa informasi itu adalah berita bohong alias hoax.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, rekaman serupa sudah pernah beredar sebelumnya. Rekaman suara yang mengatasnamakan Andre itu viral di grup percakapan WhatsApp. “Tidak perlu ditanggapi karena sengaja disebarkan ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan tujuan menciptakan kecemasan dan kepanikan masyarakat,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu malam, 3 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Taufan mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak meneruskan kembali kabar bohong itu. Tujuannya, kata dia, agar rantai penyebaran kabar hoax yang dimaksud dapat diputus.
Menurut Taufan, hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, di mana, dan berapa besar kekuatan gempa bumi akan terjadi. “Sehingga masyarakat dihimbau untuk tidak percaya dengan ramalan gempa bumi.”
Ia menyarankan agar masyarakat mencari informasi tentang gempa melalui BMKG sebagai lembaga yang berwenang. Untuk informasi aktivitas gunung api, kata dia, masyarakat dapat menghubungi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM.