Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bolehkah Bayi Diberikan Suplemen Zat Besi? Cek Penjelasan Dokter

Banyak yang ragu memberikan suplemen zat besi pada bayi ASI eksklusif. Ini penjelasan dokter.

8 Agustus 2019 | 10.05 WIB

Ilustrasi Bayi Makan. vividbaby.com
Perbesar
Ilustrasi Bayi Makan. vividbaby.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bayi membutuhkan zat bersi untuk pertumbuhan otak dan tubuhnya. Zat besi itu bisa didapatkan dari air susu ibu atau ASI dan makanan pendamping ASI yang diberikan sehari-hari. Tapi jika bayi tetap mengalami anemia, bolehkah diberi suplemen zat besi?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada mitos yang menyebutkan suplemen zat besi belum bisa diproses dengan baik oleh organ-organ bayi yang baru bertumbuh. Ditambah lagi, suplemen zat besi ditakutkan mengganggu pemberian ASI eksklusif.

Namun, konsultan spesialis anak Rini Sekartini mengatakan bahwa suplemen zat besi aman diberikan kepada bayi, termasuk bayi prematur dan bayi ASI eksklusif.  “Hal yang perlu dipahami adalah suplemen zat besi itu obat. Jadi, bayi ASI eksklusif yang diberikan zat besi atau obat apa pun tidak akan menggugurkan ASI,” ucap dokter Rini di Seminar Edukasi Umum Sangobion di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lebih lanjut dia menjabarkan, para ibu banyak yang khawatir jika diberi obat nanti enggak jadi ASI eksklusif. Padahal, itu tidak benar. “Pengobatan apa pun yang diberikan dengan cara diminum tidak menggugurkan khasiat ASI. Apalagi suplemen zat besi ini penting untuk perkembangan otak anak di 1.000 hari pertama kehidupan.”

Dokter Rini pun menyatakan suplemen zat besi sudah melalui rangkaian penelitian dan menjalani kaidah yang sesuai kebutuhan penggunanya.

“Kami di Ikatan Dokter Anak Indonesia sudah menetapkan pemberian suplemen zat besi bisa diberikan sejak bayi berusia tiga bulan. Untuk bayi prematur dimulai lebih awal dari usia dua bulan,” kata dia.

Pemberian suplemen zat besi harus sesuai dosis yang disarankan dokter. Biasanya cukup sekali sehari. Tapi itu tergantung pada kebutuhan. “Bila untuk pengobatan, dosis suplemen zat besi tergantung kondisi si bayi,” ujar dia.

Khusus bayi, pemberian suplemen zat besi harus menggunakan drop agar takarannya tepat, bukan dalam bentuk sirop, tablet, atau kapsul.

“Dosisnya tidak boleh kelebihan juga. Saya sarankan saat memberi suplemen zat besi kepada bayi dicampur sedikit dengan air putih supaya tidak kental dan menghindari mual. Misalnya harus 1 cc, kita kasih bertahap. Kalau dikasih sekaligus, bayi yang mudah mual bisa langsung muntah,” kata dokter Rini.


close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus