Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap negara dan wilayah pasti mempunyai ciri khas masing masing. Salah satunya baju. Buat Jepang, Kimono adalah pakaian tradisional yang sangat mereka banggakan. Menariknya, pakaian ini bisa dikenakan oleh siapa saja meski bukan orang asli Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tingginya antusiasme masyarakat Indonesia soal Kimono membuat Japan Foundation menggelar acara khusus bertajuk Demonstrasi dan Pengenalan Kimono oleh Kyoto Kimono Gakuin Kyoto Konko. Acara yang digelar di Summitmas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, itu memperkenalkan berbagai jenis Kimono seperti, Furisode (Kimono berlanggan panjang), Montsuki Hakama (Kimono laki-laki), dan Hanayome (Kimono pengantin perempuan).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tips lain:
Tips Manfaatkan Piala Dunia 2018 agar Lebih Dekat dengan Pasangan
Tips Membakar Lemak dari Mantan Pelatih Cristiano Ronaldo
Tips Mengatasi Kantuk Akibat Menonton Piala Dunia 2018
Tips Membersihkan Tato Temporer setelah Menonton Piala Dunia 2018
Memakai Kimono sendiri tahapannya harus dilakukan dengan benar. Tips pemakaian Kimono ini diajarkan langsung oleh guru atau sensei secara langsung, yaitu Yuko Nakano dan Miyuki Ishii.
Tahapan pertama ialah mengenakan Kimono dari belakang dan menyeimbangkan bagian kanan dan kirinya, sementara bagian kaki harus diangkat sekitar batas tumit lantaran sangat panjang. Setelah itu memakai kan tali yang biasa disebut Kimonoya dengan bentuk ikat beta dan dipanjangkan sampai mata kaki.
“Memasang himonya di bawah dada. Diikat dua kali lalu diselipkan. Bagian belakangnya dirapikan supaya enggak ada kerutan,” ujar Yuko.
Sementara untuk menentukan lebarnya dari bahu, Anda bisa mengambil Obi (ikat) kemudian dipusatkan di bagian punggung. Setelah itu Obi diikat kemudian dilanjutkan sebanyak dua kali dan dilipat ke dalam setengah ditarik dan dikencangkan. Tahap terakhir setelah Obi terbentuk iyalah merapikan Obi yang telah dibuat tadi
“Saat merapikan Obi, tetap ditarik bagian Obi di dalamya, selipkan ke dalam, dan dirapikan,” jelas Yuko.
Mesti terlihat sulit bagi pemula, pemasangan Obi ini ternyata dianggap sangat mudah. Bahkan Yuko mengatakan untuk mengenakan satu Kimono hanya membutuhkan waktu minimal lima menit saja tergantung jenis Kimono. Sementara untuk aksesoris mempercantik penampilan, wanita Jepang tidak suka menggunakan terlalu banyak aksesoris.
“Kalau aksesoris biasanya kita memakai cincin dan anting. Kalau kalung biasanya tidak,” katanya.
Yang menarik dalam acara ini ialah hadirnya sebuah Kimono yang dipadupadankan dengan hijab. Terkait ini, Yuko memastikan tidak ada tips pemasangan khusus antara Kimono pada umumnya dengan yang dipadupadankan dengan hijab, tergantung kreasi.
“Sementara perpaduan antara hijab dan Kimono itu belum terlalu terkenal di Jepang,” tambahnya.